Kendari (Antaranews Sultra) - Para atlet dan pelatih tinju Sulawesi Utara yang telah dipersiapkan terpaksa menelan kekecewaan karena batal ambil bagian pada kejuaraan terbuka memperebutkan Piala Kapolri II 2-10 Juli 2018 di Manado, Sulawesi Utara.

Pelatih tinju Sultra Zaenaluddin di Kendari, Rabu, mengatakan kejuaraan Piala Kapolri strategis diikuti karena sebagai ajang ujicoba bagi petinju daerah sebelum diterjunkan pada babak prakualifikasi PON XX.

"Bagi Sultra kejuaraan Piala Kapolri penting untuk diikuti karena sebagai bahan evaluasi petinju menghadapi perebutan tiket PON XX," kata Zaenaluddin.

Oleh karena itu, kata dia, pengurus Pertina dan KONI Sultra diharapkan bersama-sama mencari solusi pembiayaan pengiriman petinju pada Piala Kapolri 2018 tersebut.

"Petinju dan pelatih yang sudah bercucuran keringat menjalani latihan merasakan kekecewaan karena tidak dikirim menjajal kejuaraan Piala Kapolri. Dipahami karena keterbatasan dana tetapi di situlah tanggung jawab pengurus tinju diuji," katanya.

Kehadiran sejumlah petinju dari negara-negara peserta Asian Games 2018 menjadi ajang ujicoba potensi atlet Indonesia dari daerah-daerah.

Petinju sejumlah negara yang meramaikan kejuaraan tersebut, antara lain, dari Jepang, Australia, Jordania, Pilipina, Malaysia, Thailand, Singapura, Srilangka hingga Vietnam.

Pengamat tinju Sultra Lodewik Sonaru mengatakan Kejuaraan Tinju Piala Kapolri termasuk kegiatan bergengsi sehingga memiliki nilai tambah bagi atlet yang berpartisipasi.

"Sebenarnya KONI Sultra dan Pertina diharapkan mengikutsertakan petinju sehingga dapat memetik pengalaman bertanding dan wawasan taraf nasional," kata Lodewik, mantan sekretaris Pertina Sultra.

Potensi petinju Sultra sama dengan daerah lain di Indonesia yang dibuktikan dengan prestasi tinju nasional yang berkiprah sampai ke tingkat dunia, seperti La Paene Lamasara dari Pulau Buton, Sultra.


(T.S032/B/T013/C/T013) 18-07-2018 06:40:19

Pewarta : Sarjono
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024