Kendari (Antaranews Sultra) - Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) membuka peluang kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi luar negeri sebagai terobosan meningkatkan eksistensi diri dengan perguruan tinggi lainnya di dunia.
"Unsultra bertekad "Go Internasional" sehingga harus kreatif membangun jaringan kerja sama untuk meningkatkan sumber daya manusia dan teknologi dengan perguruan tinggi handal di sejumlah negara," kata Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun di Kendari, Rabu.
Unsultra menindaklanjuti peluang kerja sama tersebut dengan menghadirkan dosen dan pimpinan universitas lima negara dalam forum International Round-Table Conferensi.
Melalui forum tersebut pimpinan kampus dan para dosen yang hadir banyak memperoleh informasi tentang kampus calon mitra.
Perguruan tinggi lima negara yang menjadi mitra strategis Unsultra dalam upaya meningkatkan kapasitas para dosen dan mahasiswa, yakni Filipina, Malaysia, Iran, Tukri dan China.
Filipina mengutus empat dosen sedangkan Iran, Turki, China dan negara tetangga Malaysia masing-masing mengirim satu orang dosen dan pimpinan perguruan tinggi.
"Tukar mahasiswa dan dosen antarperguruan tinggi sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia menjadi agenda utama sehingga harus segera dipersiapkan," kata Bahrun.
Yang pasti, kata dia, perguruan tinggi dua negara, yakni Filipina (tiga perguruan tinggi) dan Malaysia (satu perguruan tinggi) sudah menandatangani nota kerja sama dengan Unsultra.
Baca juga: Gubernur Sultra apresiasi kemajuan Unsultra
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra DR Nasir Andi Baso mengapresiasi kerja sama Unsultra dengan sejumlah perguruan tinggi negara asing.
"Idealnya perguruan tinggi di daerah harus membangun kerja sama dengan perguruan tinggi negara lain yang memiliki keunggulan sehingga terjadi transformasi yang saling menguntungkan," kata Nasir.
Pemerintah Sultra dalam kapasitas sebagai pemilik yayasan memberi dukungan penuh untuk mewujudkan tekad Unsultra sebagai perguruan tinggi yang siap berkompetisi di era global.
(T.S032/B/I006/C/I006) 09-05-2018 08:04:50
"Unsultra bertekad "Go Internasional" sehingga harus kreatif membangun jaringan kerja sama untuk meningkatkan sumber daya manusia dan teknologi dengan perguruan tinggi handal di sejumlah negara," kata Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun di Kendari, Rabu.
Unsultra menindaklanjuti peluang kerja sama tersebut dengan menghadirkan dosen dan pimpinan universitas lima negara dalam forum International Round-Table Conferensi.
Melalui forum tersebut pimpinan kampus dan para dosen yang hadir banyak memperoleh informasi tentang kampus calon mitra.
Perguruan tinggi lima negara yang menjadi mitra strategis Unsultra dalam upaya meningkatkan kapasitas para dosen dan mahasiswa, yakni Filipina, Malaysia, Iran, Tukri dan China.
Filipina mengutus empat dosen sedangkan Iran, Turki, China dan negara tetangga Malaysia masing-masing mengirim satu orang dosen dan pimpinan perguruan tinggi.
"Tukar mahasiswa dan dosen antarperguruan tinggi sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia menjadi agenda utama sehingga harus segera dipersiapkan," kata Bahrun.
Yang pasti, kata dia, perguruan tinggi dua negara, yakni Filipina (tiga perguruan tinggi) dan Malaysia (satu perguruan tinggi) sudah menandatangani nota kerja sama dengan Unsultra.
Baca juga: Gubernur Sultra apresiasi kemajuan Unsultra
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra DR Nasir Andi Baso mengapresiasi kerja sama Unsultra dengan sejumlah perguruan tinggi negara asing.
"Idealnya perguruan tinggi di daerah harus membangun kerja sama dengan perguruan tinggi negara lain yang memiliki keunggulan sehingga terjadi transformasi yang saling menguntungkan," kata Nasir.
Pemerintah Sultra dalam kapasitas sebagai pemilik yayasan memberi dukungan penuh untuk mewujudkan tekad Unsultra sebagai perguruan tinggi yang siap berkompetisi di era global.
(T.S032/B/I006/C/I006) 09-05-2018 08:04:50