Wanggudu (Antaranews Sultra) - Program menanam jagung di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara membuka lapangan kerja baru bagi warga yang tidak memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bupati Konawe Utara Ruksamin di Wanggudu, Jumat, mengatakan sekitar 500 orang terserap sebagai pekerja pada lahan perkebunan jagung yang mencapai puluhan hektare.

"Data luas lahan produksi jagung maupun tenaga kerja yang bekerja pada usaha komoditi jagung mulai pembersihan lahan hingga panen selalu berubah karena luas lahan yang digarap pun berubah-ubah," kata Ruksamin.

Pekerja pada perkebunan jagung milik perorangan memperoleh upah harian sebesar Rp100.000 dan ada pula pekerja tetap dengan gaji sekitar Rp2,2 per bulan.

"Karyawan tetap yang bekerja kontinyu atau mulai pembersihan lahan hingga penanganan pascapanen berjumlah tujuh orang untuk menangani lahan sekitar 10 hektare. Masalah tenaga kerja masing-masing pemilik lahan yang menentukan sehingga bervariasi lima orang hingga 10 orang untuk menangani 10 hektare," kata Bustam, koordinator pekerja perkebunan jagung Awila Puncak Konawe Utara.

Koordinator Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Sultra Rustam mengatakan program menanam jagung yang luasannya sudah mencapai seribuan hektare se-Sultra dipastikan menyerap tenaga kerja yang signifikan.

"Ada yang bekerja dengan upah harian saat panen dan pascapanen. Walaupun temporer tetapi cukup membantu warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap," kata Rustam.

Ia mengharapkan petani jagung atau kelompok petani tetap semangat mengolah lahan karena pemerintah mengapresiasi gerakan menanam jagung yang memberi peluang kesejahteraan bagi petani maupun tenaga pekerja. (S032/) 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024