Kendari (Antaranews Sultra) - KPU Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara, mendorong partisipasi wajib pilih pada Pilkada serentak 2018 bisa mencapai sebesar 77,5 persen, yang mana sebelumnya pada hasil pemilihan pada Pilpres 2014, angka partisipasi pemilih Kota Baubau hanya mencapai 62,3 persen.
Ketua KPU Baubau, Dian Anggraini, Selasa mengatakan, rendahnya angka partisipasi pemilih pada pemilihan sebelumnya, menjadi tantangan bagi KPU, karena itu pihaknya terus berupaya mendorong partisipasi dan peran aktif masyarakat untuk mengikuti seluruh tahapan Pilkada termasuk agar menyalurkan hak pilihnya pada hari pencoblosan 27 Juni mendatang.
"Kalau melihat data Pilpres, partisipasi pemilih di Kota Baubau masih rendah olehnya itu diharapkan pada Pilkada serentak nanti bisa naik sesuai yang diharapkan," ujarnya.
Ia mengatakan, meski begitu lanjut Dian Anggraini, rendahnya tingkat partisipasi pemilih bukan juga hanya ditentukan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS, namun ada variabel lain yang mempengaruhi, seperti belum adanya data jumlah wajib pilih yang akurat.
Ia mencontohkan, pada Pilkada sebelumnya, berdasarkan Daftar Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2), jumlah pemilih 165 ribu orang, namun lima tahun berikutnya, jumlah pemilih turun menjadi 154 ribu orang atau terjadi pengurangan jumlah pemilih dibandingkan pilkada sebelumnya.
Olehnya itu, sebagai penyelenggara Pilkada, pihaknya melibatkan penyelenggara tingkat bawah mulai dari PPDP hingga PPK, yang saat ini sedang menyusun hasil pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih, untuk mengetahui berapa persentase jumlah pemilih di Kota Baubau.
"Menurut informasi yang diterima dari Dikducapil Kota Baubau, ada kurang lebih 110 ribu pemilih, sedangkan data yang diturunkan dari KPU ke PPS dari hasil sinkronisai antara data pemilih terakhir dengan data Kemendagri, wajib pilih di Kota Baubau ada sebanyak 122 ribu," ujarnya.
Karena itu pihaknya berharap, jika data pemilih telah valid, pemilih dapat menyalurkan hak pilihnya di TPS nanti, sehingga persentase pemilih dapat meningkat dan mencapai target
Pilkada Kota Baubau yang diikuti lima pasangan calon walikota dan wakil wali kota itu, empat paslon diusung melalui partai politik dan satu pasang melalui jalur perseorangan (independen).
Ketua KPU Baubau, Dian Anggraini, Selasa mengatakan, rendahnya angka partisipasi pemilih pada pemilihan sebelumnya, menjadi tantangan bagi KPU, karena itu pihaknya terus berupaya mendorong partisipasi dan peran aktif masyarakat untuk mengikuti seluruh tahapan Pilkada termasuk agar menyalurkan hak pilihnya pada hari pencoblosan 27 Juni mendatang.
"Kalau melihat data Pilpres, partisipasi pemilih di Kota Baubau masih rendah olehnya itu diharapkan pada Pilkada serentak nanti bisa naik sesuai yang diharapkan," ujarnya.
Ia mengatakan, meski begitu lanjut Dian Anggraini, rendahnya tingkat partisipasi pemilih bukan juga hanya ditentukan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS, namun ada variabel lain yang mempengaruhi, seperti belum adanya data jumlah wajib pilih yang akurat.
Ia mencontohkan, pada Pilkada sebelumnya, berdasarkan Daftar Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2), jumlah pemilih 165 ribu orang, namun lima tahun berikutnya, jumlah pemilih turun menjadi 154 ribu orang atau terjadi pengurangan jumlah pemilih dibandingkan pilkada sebelumnya.
Olehnya itu, sebagai penyelenggara Pilkada, pihaknya melibatkan penyelenggara tingkat bawah mulai dari PPDP hingga PPK, yang saat ini sedang menyusun hasil pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih, untuk mengetahui berapa persentase jumlah pemilih di Kota Baubau.
"Menurut informasi yang diterima dari Dikducapil Kota Baubau, ada kurang lebih 110 ribu pemilih, sedangkan data yang diturunkan dari KPU ke PPS dari hasil sinkronisai antara data pemilih terakhir dengan data Kemendagri, wajib pilih di Kota Baubau ada sebanyak 122 ribu," ujarnya.
Karena itu pihaknya berharap, jika data pemilih telah valid, pemilih dapat menyalurkan hak pilihnya di TPS nanti, sehingga persentase pemilih dapat meningkat dan mencapai target
Pilkada Kota Baubau yang diikuti lima pasangan calon walikota dan wakil wali kota itu, empat paslon diusung melalui partai politik dan satu pasang melalui jalur perseorangan (independen).