Baubau (Antaranews Sultra )  -  Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat koperasi yang masih aktif dan berjalan lancar di daerah itu adalah koperasi pegawai atau koperasi karyawan.

"Koperasi yang masih aktiff di atas 100-an yang bergelut pada koperasi karyawan atau PNS. Mereka umumnya berafiliasi dengan koperasi perusahaan-perusahaan atau koperasi nelayan," ujar Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Baubau,Nurrahman Manarfa,di Baubau, Jumat.

Sedangkan koperasi yang tidak aktif yang dibentuk hanya ketika mendengar akan ada bantuan tidak melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) sehingga tidak jelas kegiatannya.

"Jadi kalau sudah dua kali mereka adakan RAT berarti koperasinya mulai stabil dan bisa diharapkan untuk berkembang. Tapi kalau koperasi yang muncul tiba-tiba dan RAT-pun belum ada biasanya tidak bertahan lama," katanya.

Nurrahman mengatakan, kendala klasik yang dihadapi koperasi sehingga sulit untuk berkembang hanya persoalan permodalan, sehingga untuk membantu itu

pihaknya mengupayakan membuka kran pembiayaan dari pemerintah pusat dan sudah diberikan lampu hijau.

"Seperti yang kita lihat pemerintah sekarang konsen dengan itu untuk bisa dibantu. Namun, kita sekarang akan lebih selektif untuk koperasi yang minimal sudah dua kali mengadakan rapat anggota tahunan (RAT)," katanya.

Menurutnya, cita-cita negeri ini bagaimana memberikan contoh atau model ekonomi pancasila yang sebenarnya dengan harapan pusat jangan berhenti membina koperasi karena terkadang dalama mengembangkan koperasi itu tergantung dari pemerintah pusat.

"Kemarin dana-dana (koperasi) itu ada yang berhenti, tapi sekarang diupayakan lagi. Memang didaerah masih wacana tapi dipusat lagi digodok," katanya.

Pihaknya juga meminta, walaupun sejumlah koperasi diberhentikan karena tidak aktif tapi diharapkan itu tetap ada.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024