Kendari, Antara Sultra - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, mengaku sampai pertengahan 2017 pihaknya baru menemukan dan menangani 60 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Jumlah itu tidak seberapa dibanding total pasien DBD 2016 yang mencapai angka sekitar 1.000 kasus," kata Kadis Kesehatan Kendari, Rahminingrum, di Kendari, Minggu.

Ia mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh perilaku masyarakat Kota Kendari yang semakin membaik dalam menjaga kondisi lingkungannya sehingga kasus DBD bisa menurun.

"Masyarakat dengan kesadaran menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam lingkungannya," kata Rahminingrum.

Pemerintah kata Rahmi, terus melakukan penyuluhan dan imbauan kepada warga agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

"Karena penyakit DBD ini selain dipengaruhi faktor lingkungan juga dipengaruhi perilaku masyarakat," katanya.

Rahminingrun juga senantiasa mengingatkan warga agar mewaspadai DBD karena seluruh wilayah Kendari merupakan endemis DBD.

"Semua wilayah di Kendari adalah endemis DBD sehingga siapapun berpotensi untuk dijangkiti penyakit tersebut," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024