Kendari, Antara Sultra - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara merencanakan pembangunan 94 unit gedung laboratorium bagi 94 sekolah menengah kejuaruan (SMK) yang tersebar pada 17 kabupaten/kota.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Damsid di Kendari, Kamis, mengatakan sekolah kejuruan membutuhkan sarana gedung laboratorium yang memadai untuk menunjang praktik para siswa.

"Kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan metode guru menyajikan pelajaran tetapi juga dukungan sarana, seperti laboratorium untuk praktik," kata Damsid.

Laboratorium tidak hanya dibutuhkan sekolah kejuaraan tetapi juga sekolah menengah umum (SMU) karena siswa/siswi jurusan Biologi, Kimia dan Fasika perlu praktik.

"Ruang kelas belajar diharapkan tidak berfungsi ganda untuk ruang laboratorium sehingga harus dibangun sesuai kebutuhan guna mewujudkan kualitas pendidikan," katanya.

Meskipun ia belum merinci kebutuhan anggaran pembangunan gedung laboratorium namun dipastikan akan direalisasikan secara bertahap sesuai kamampuan keuangan.

Ketua Komisi IV DPRD Sultra Yaudu Salam Ajo mengatakan pengalihan urusan pengelolaan SMU, SMK dan Sekolah Luar Biasa dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah Provinsi Sultra harus disikapi dengan bijak.

"Tidak ada yang luar biasa dari pengalihan wewenang pengelolaan SMU sederajat kecuali menjalankan amanat Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014," kata Yaudu, politisi PKS.

Pemerintah Provinsi Sultra menerima penyerahan surat keputusan 6.575 aparatur sipil negara (ASN) guru (6.582 orang), pengawas, dan tenaga tata usaha dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024