Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Desa Toari Bombana, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), memanfaatkan dana desa untuk membangun infrastruktur jalan desa seperti drainase.
Kepala Desa Toari Bombana, Sutomo, di Kendari, Sabtu, mengatakan selain drainase, pihaknya juga bangun sarana air bersih yakni sumur gali, Pagar sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan perbaikan sarana olahraga.
"Kami masih memfokuskan infrastruktur desa seperti untuk penggunaan dana desa 2016 lalu. Karena itu merupakan salah satu skala kebutuhan masyarakat desa," katanya.
Ia mengaku, masyarakat sangat senang dengan program tersebut karena berkat dana yang digunakan membangun infrastruktur tersebut bisa merubah wajah desa.
"Intinya, banyak dampak yang bisa dirasakan oleh masyarakat dari penggunaan dana desa asalkan tepat sasaran," katanya.
Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang lain setelah sarana prasarana masyarakat desa terpenuhi, kata Sutomo, adalah pelatihan bagi aparat desa dana penyusunan rencana pembangunan jangan menengah (RPJM) desa.
"Termasuk pelatihan bagi pengelola Badan usaha Milik Desa (Bumdes) yang dibentuk dari dana desa," katanya.
Disebutkan, dana desa yang diterima atau dikelola selama 2016 sebanyak Rp636 juta.
Kepala Desa Toari Bombana, Sutomo, di Kendari, Sabtu, mengatakan selain drainase, pihaknya juga bangun sarana air bersih yakni sumur gali, Pagar sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan perbaikan sarana olahraga.
"Kami masih memfokuskan infrastruktur desa seperti untuk penggunaan dana desa 2016 lalu. Karena itu merupakan salah satu skala kebutuhan masyarakat desa," katanya.
Ia mengaku, masyarakat sangat senang dengan program tersebut karena berkat dana yang digunakan membangun infrastruktur tersebut bisa merubah wajah desa.
"Intinya, banyak dampak yang bisa dirasakan oleh masyarakat dari penggunaan dana desa asalkan tepat sasaran," katanya.
Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang lain setelah sarana prasarana masyarakat desa terpenuhi, kata Sutomo, adalah pelatihan bagi aparat desa dana penyusunan rencana pembangunan jangan menengah (RPJM) desa.
"Termasuk pelatihan bagi pengelola Badan usaha Milik Desa (Bumdes) yang dibentuk dari dana desa," katanya.
Disebutkan, dana desa yang diterima atau dikelola selama 2016 sebanyak Rp636 juta.