Batauga, Antara Sultra - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Nursalam Lada menemui warga Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di wilayah tersebut.
"Saya di sini menyerap aspirasi saudara-saudara untuk saya perjuangkan agar mendapat perhatian dari pemerintah Provinsi Sultra," katanya saat bertatap muka dengan warga Majapahit tersebut di Majapahit, Sabtu.
Menurut Nursalam yang menjabat Wakil Ketua DPRD Sultra, penyelenggaraan pembangunan di tingkat pemerintah kabupaten, harus bersinergi dengan program dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Program pembangunan yang tidak bisa didanai oleh pemerintah kabupaten, kata dia, bisa ditangani oleh pemerintah provinsi dan program pembangunan yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah provinsi, dapat ditasasi oleh pemerintah pusat.
"Oleh karena itu, kami sebagai wakil rakyat di tingkat provinsi turun di masyarakat melalui kegiatan reses untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat mengenai program pembangunan yang dibutuhkan masyarakat di tingkat desa," katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kelurahan Majapahit, Hasan (51) mengatakan masyarakat di wilayah Majapahit rata-rata hidup sebagai petani dan nelayan.
Baik petani maupun nelayan, kata dia, rata-rata membudidayakan rumput laut karena seluruh wilayah pesisir pantai kelurahan tersebut cocok untuk pengembangan budi daya rumput.
"Kesulitan kami warga di sini, adalah pengadaan bibit rumput laut dan sarana budi daya seperti tali untuk mengikatkan bibit rumput. Kami berharap pemerintah provinsi, bisa mengatasi kesulitan yang dialami para petani ini," katanya.
Keterangan serupa juga disampaikan Gafaruddin, warga Majapahit yang mengembangkan budi daya rumput laut.
Menurut dia, pada setiap selesai panen produksi rumput, petani dan nelayan selalu kesulitan untuk mendapatkan bibit rumput laut berkualitas untuk pengembangan budi daya rumput laut berikutnya.
"Kalau bisa, di wilayah Majapahit atau di Buton Selatan ini dihadirkan pembibitan rumput laut, sehingga kebutuhan petani saat musim tanam selalu bisa terpenuhi," katanya.
Menanggapi aspirasi warga tersebut, Nursalam yang juga politisi PDI Perjuangan itu berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat Majapahit tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra.
"Insya Allah apa yang menjadi kesulitan para petani di kelurahan ini, kami akan komunikasikan dengan pihak pemerintah provinsi Sultra melalui Dinas Kelautan dan Perikanan," katanya.
"Saya di sini menyerap aspirasi saudara-saudara untuk saya perjuangkan agar mendapat perhatian dari pemerintah Provinsi Sultra," katanya saat bertatap muka dengan warga Majapahit tersebut di Majapahit, Sabtu.
Menurut Nursalam yang menjabat Wakil Ketua DPRD Sultra, penyelenggaraan pembangunan di tingkat pemerintah kabupaten, harus bersinergi dengan program dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Program pembangunan yang tidak bisa didanai oleh pemerintah kabupaten, kata dia, bisa ditangani oleh pemerintah provinsi dan program pembangunan yang tidak bisa ditangani oleh pemerintah provinsi, dapat ditasasi oleh pemerintah pusat.
"Oleh karena itu, kami sebagai wakil rakyat di tingkat provinsi turun di masyarakat melalui kegiatan reses untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat mengenai program pembangunan yang dibutuhkan masyarakat di tingkat desa," katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kelurahan Majapahit, Hasan (51) mengatakan masyarakat di wilayah Majapahit rata-rata hidup sebagai petani dan nelayan.
Baik petani maupun nelayan, kata dia, rata-rata membudidayakan rumput laut karena seluruh wilayah pesisir pantai kelurahan tersebut cocok untuk pengembangan budi daya rumput.
"Kesulitan kami warga di sini, adalah pengadaan bibit rumput laut dan sarana budi daya seperti tali untuk mengikatkan bibit rumput. Kami berharap pemerintah provinsi, bisa mengatasi kesulitan yang dialami para petani ini," katanya.
Keterangan serupa juga disampaikan Gafaruddin, warga Majapahit yang mengembangkan budi daya rumput laut.
Menurut dia, pada setiap selesai panen produksi rumput, petani dan nelayan selalu kesulitan untuk mendapatkan bibit rumput laut berkualitas untuk pengembangan budi daya rumput laut berikutnya.
"Kalau bisa, di wilayah Majapahit atau di Buton Selatan ini dihadirkan pembibitan rumput laut, sehingga kebutuhan petani saat musim tanam selalu bisa terpenuhi," katanya.
Menanggapi aspirasi warga tersebut, Nursalam yang juga politisi PDI Perjuangan itu berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat Majapahit tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra.
"Insya Allah apa yang menjadi kesulitan para petani di kelurahan ini, kami akan komunikasikan dengan pihak pemerintah provinsi Sultra melalui Dinas Kelautan dan Perikanan," katanya.