Baubau (Antara Sultra) - Kota Baubau, belum bisa mengendalikan inflasi di sektor perikanan karena biaya kapal yang menggunakan peti kemas untuk mengirim ikan coold storage begitu mahal di daerah itu.

"Kapal-kapal yang datang mengantar peti kemas ke Baubau pulangnya hampir tidak ada barang yang diangkut sehingga biaya pemuatan dinaikkan," ujar Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, Amrin Taone di Baubau, Jumat.

Menurut dia, kapal peti kemas yang masuk ke Baubau membawa 200 peti kemas lalu sepulangnya hanya membawa sekitar 10-20 peti kemas,sehingga untuk menutupi biaya operasional mereka menaikkan biaya pemuatan.

"Kalau Kota Kendari datang 200 peti kemas pulangnya juga 200 peti kemas. Artinya semua peti kemas terisi. Oleh karena nya, hal ini harus dicarikan jalan keluar sehingga peti kemas yang masuk terisi semua agar biayanya murah," katanya.

Di samping itu, pada saat musim-musim tertentu produktifitas ikan yang masuk ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wameo sangat minim karena TPI tidak pernah memiliki ikan hanya menyewakan kepada pemilik ikan.

"Salah satu langkah yang harus disiapkan SKPD yaitu harus menyiapkan anggaran untuk membeli ikan nelayan, agar pada saat-saat tertentu atau misalnya produktivitas nelayan menurun, maka intervensi pemerintah dengan cara menjual ikan kemasyarakat sehingga harga ikan tidak mahal," ujar dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah bersama stakeholder lain rapat bersama membahas hal tersebut untuk mencari jalan yang harus dilakukan.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024