Kendari (Antara News) - Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan tiga 2016 mencapai 109,25 persen, artinya kondisi ekonomi konsumen di Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 104,65 persen.
Kepala BPS Sultra, Aqto Mardiyanto di Kendari, Selasa mengatakan capaian ITK Sultra pada triwulan ke tiga itu, menggambarkan optimisme masyarakat juga lebih tinggi dibanding dengan triwulan ke dua di tahun 2016.
"Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen terutama di dorong oleh meningkatnya pendapatan rumah tangga dan naiknya volume/frekuensi konsumen rumah tangga terhadap barang dan jasa," ujarnya.
Indek Tendesi Konsumen, kata Aqto adalah indikator perkembangan ekonomi terkini dihasilkan BPS melalui Survei Tendensi Konsumen (STK).
Indek Tendesi Konsumen juga merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang menurut pendapat konsumen sebagai pelaku konsumsi.
Ia mengatakan nilai ITK Sultra pada triwulan empat 2016 oleh masyarakat diperkirakan mencapai 107,99 persen, artinya kondisi ekonomi konsumen oleh masyarakat diperkirakan akan semakin membaik.
"Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan empat 2016 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga yang diprediksi mencapai 119,02 persen," kata Aqto.
Harga kebutuhan masyarakat selama triwulan tiga secara umum mengalami sedikit peningkatan, ditandai dengan adanya inflasi selama periode Juli-September 2016, disamping dipengaruhi oleh masih adanya penerimaan gaji ke-13 dan THR bagi ASN, TNI/Polri dan karyawan swasta.
"Meski pengeluaran rumah tangga terpengaruh oleh inflasi, volumen/frekuensi konsumsi barang dan jasa rumah tangga meningkat (nilai indeks 109,58 persen) dengan optimisme yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya," tuturnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024