Laworo (Antara) - Danrem 143/Haluoleo Kendari Kolonel CZI Rido Hermawan mengatakan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) merupakan salah satu wahana untuk selalu mendekatkan TNI dengan rakyat, sehingga terjadi kemanunggalan

"TMMD ini wahana bagi TNI untuk selalu dekat dengan masyarakat, sehingga terjadi kemanunggulan yang berarti bersatu bersama rakyat. Apabila TNI ingin kuat, harus bersama rakyat, dan kalau berpisah dengan rakyat, TNI tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Hermawan saat memimpin upacara penutupan kegiatan TMMD di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Rabu.

Menurut dia, kegiatan TMMD ini untuk mengakselerasi kegiatan pembangunan di wilayah tertentu yang mungkin sulit untuk dilakukan oleh banyak orang, sehingga TNI hadir di tengah-tengah bersama rakyat.

Hermawan mengatakan, kegiatan TMMD ini sudah menjadi agenda rutinitas bagi prajurit tentara yang sudah hampir 35 tahun dan di Sultra sudah terlaksana sebanyak 96 kali.

"Khusus di Muna Barat sebelum mekar dari Kabupaten Muna tahun tahun 2014, kegiatan TMMD di sini sudah kesekian kalinya, dengan sasaran pembangunan fisik dan non fisik," katanya.

Ia juga mengatakan kegiatan TMMD kali ini merupakan program kemanunggalan bagi aparat TNI melalui hasil kerjasama dan sinergitas dengan pemerintah daerah dan masyarakat, dengan sumber anggaran ada dua yakni pengadaan material dari Pemerintah Kabupaten Muna Barat dan operasional dari TNI.

Kegiatan TMMD di Muna Barat selama satu bulan, kata Hermawan, telah dilakukan kegiatan fisik antara lain pembangunan Masjid Langku-langku Kecamatan Tiworo Utara, pembuatan drainase di Desa Waumere Kecamatam Tiworo, dan pembukaan jalan usaha tani sepanjang 800 meter di Desa Sido Makmur Kecamatan Tiworo Tengah.

Sedangkan khusus kegiatan non fisik telah dilakukan penyuluhan tentang keamanan dan ketertiban (Kambtimas), serta pengobatan masal secara gratis.

"Kegiatan fisik yang dilakukan prajurit sudah sangat baik, termasuk kegiatan penyuluhan dengan membina hati orang supaya sadar bahwa mereka bagian dari NKRI. Kemudian membentuk kehidupan warga bahwa hidup itu indah," ujarnya.

"Begitu pula kegiatan fisik seperti pembukaan jalan usaha tani itu bukan hanya dilihat dari segi strategisnya, tetapi membuka akses ekonomi masyarakat, sehingga mereka lebih bergairah melakukan kegiatan karena ada akses untuk dimasukan ke dalam kota," ujarnya lagi.

Sementara Penjabat Bupati Muna Barat LM Rajium Tumada mengapresiasi kehadiran TNI melalui kegiatan TMMD ini karena telah merubah wajah Kota Laworo sebagai ibu kota kabupaten Muna Barat.

"Kehadiran TNI melalui program TMMD ini sangat luar biasa bagi kami karena sebagai daerah otonomi baru memang betul-betul perlu perhatian khusus dari semua kalangan," ujarnya.

Rajiun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesediaan TNI khususnya Kodam VII Wirabuana telah menyelenggarakan kegiatan TMMD di wilayahnya itu, sebab telah membantu masyarakat dan daerah dalam segi pembangunan.

"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh anggota TNI, di mana kerjasama lintas sektoral antara Kementerian Dalam Negeri dan TNI berjalan sampai pada tingkat kabupaten/kota," ujar mantan Kepala Badan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sultra ini.

Usaia upacara penutupan TMMD, Danrem 143/HO didampingi Penjabat Bupati Muna Barat dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah setempat menandatangani prasasti hasil kegiatan TMMD, meresmikan pembangunan Masjid Desa Langku-langku, dan peninjauan drainase di Desa Waumere.

Pada kesempatan itu juga dilanjutkan dengan pembukaan pasar murah menjelang bulan Suci Ramadhan melalui kerja sama TNI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Bulog, sekaligus dirangkaikan dengan pembagian sembako kepada warga kurang mampu ekonominya.

Pewarta : Bone
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024