Baubau (Antara News) - Pemerintah Kota Baubau memperoleh deviden dari penyertaan modal PT Bank Sultra tahun 2015 sebesar Rp4,6 miliar lebih.
Kepala PT Bank Sultra Cabang Baubau Tukiman, di Baubau, Senin, mengatakan deviden yang diperoleh Pemkot Baubau merupakan penyertaan modal sebesar Rp15 miliar yang dikumpulkan sejak daerah itu mengikutkan modalnya di lembaga perbankan tersebut.
"Pembagian deviden itu dihitung berdasarkan besar kecil setoran modal dari masing-masing daerah, sehingga semakin besar setoran modal yang dimasukkan, maka semakin besar pula yang diperoleh daerah itu," ujar Tukiman.
Ia mengatakan, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan di Kota Kendari beberapa waktu lalu, masing-masing daerah yang hadir sudah mengetahui laba yang diperoleh, sehingga sesuai dengan komposisi daerah mendapatkan sekian persen dari penyertaan modalnya.
"Memang setiap tahun Pemkot Baubau mendapatkan deviden dari penyertaan modal itu, namun besar kecil yang diperoleh sesuai dengan penyertaan modalnya," katanya lagi.
Tukiman menambahkan, penyertaan modal Pemkot Baubau pada bank milik Pemprov Sultra itu dimulai sejak tahun 2002 dengan nominal setiap tahun bervariasi, sedangkan penyertaan modal terbesar Pemkot Baubau tahun 2014 sebesar Rp8 miliar lebih.
Setiap akhir tahun Bank Sultra melakukan perhitungan deviden, sehingga awal tahun berikutnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diundang pemegang saham yakni gubernur, bupati dan wali kota disampaikan laba yang akan diperoleh, ujar Tukiman seraya menyebutkan deviden yang diperoleh merupakan murni pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala PT Bank Sultra Cabang Baubau Tukiman, di Baubau, Senin, mengatakan deviden yang diperoleh Pemkot Baubau merupakan penyertaan modal sebesar Rp15 miliar yang dikumpulkan sejak daerah itu mengikutkan modalnya di lembaga perbankan tersebut.
"Pembagian deviden itu dihitung berdasarkan besar kecil setoran modal dari masing-masing daerah, sehingga semakin besar setoran modal yang dimasukkan, maka semakin besar pula yang diperoleh daerah itu," ujar Tukiman.
Ia mengatakan, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan di Kota Kendari beberapa waktu lalu, masing-masing daerah yang hadir sudah mengetahui laba yang diperoleh, sehingga sesuai dengan komposisi daerah mendapatkan sekian persen dari penyertaan modalnya.
"Memang setiap tahun Pemkot Baubau mendapatkan deviden dari penyertaan modal itu, namun besar kecil yang diperoleh sesuai dengan penyertaan modalnya," katanya lagi.
Tukiman menambahkan, penyertaan modal Pemkot Baubau pada bank milik Pemprov Sultra itu dimulai sejak tahun 2002 dengan nominal setiap tahun bervariasi, sedangkan penyertaan modal terbesar Pemkot Baubau tahun 2014 sebesar Rp8 miliar lebih.
Setiap akhir tahun Bank Sultra melakukan perhitungan deviden, sehingga awal tahun berikutnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diundang pemegang saham yakni gubernur, bupati dan wali kota disampaikan laba yang akan diperoleh, ujar Tukiman seraya menyebutkan deviden yang diperoleh merupakan murni pendapatan asli daerah (PAD).