Makassar (Antara News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan fokus mengembangkan tiga cluster pariwisata untuk menarik lebih banyak wisatawan berkunjung sepanjang 2016.

        Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Pariwisata Sulsel Devo Khaddafi di Makassar, Senin, mengatakan ketiga cluster itu masing-masing wisata bahari, wisata culture and heritage, serta wisata eco tourism.

        "Tahun depan, tiga cluster utama pariwisata Sulsel itu akan kami bagi. Ini tentu salah satu upaya kami dalam mendatangkan banyak wisatawan sekaligus memberikan pemasukan untuk daerah," katanya.

        Untuk cluster wisata bahari, kata dia, pihaknya akan mendorong sejumlah daerah khususnya yang memiliki pesisir untuk mampu melahirkan program kepariwisataan yang lebih fokus mulai dari Takabonerate, Tanjung Bira Bulukmba, Pantai Seruni Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Makassar, sampai ke Pinrang yang tentunya memiliki pesisir pantai.

        Ia berharap seluruh daerah yang memiliki pesisir untuk menyiapkan acara atau kegiatan menarik demi mendukung dan memaksimalkan cluster wisata bahari.

        Selanjutnya cluster kedua yakni wisata culture and heritage yang menjadi ujung tombaknya itu adalah Tana Toraja sekaligus sebagai beyond.

        Beyond dalam hal ini, menurut dia, yakni wilayah yang akan dilalui menuju Tana Toraja. Kabupaten/kota ini diharapkan ikut bersinergi dengan cara menyiapkan berbagai program kepariwisatannya agar wisatawan yang ingin ke Toraja lebih dulu bisa menikmati destinasi yang lain dari sejumlah daerah yang dilewati.

        Adapun cluster yang ketiga yang juga menjadi fokus utama Disbudpar Sulsel yakni wisata eco tourism, ini adalah jenis pariwisata yang berkaitan dengan lingkungan. Adapun yang menjadi ujung tombaknya yakni di kawasan Karts Rammang-Rammang Kabupaten Maros.

        'Makanya untuk mendukung hal itu, kita akan buatkan juga kegiatan besar. Namun bukan berati daerah lain tidak dibuat namun khusus Karts Kabupaten Maros memang menjadi daya tarik utama untuk mendatangkan para wisatawan," katanya.

        Khusus destinasi baru Rammang-Rammang, pihaknya juga sudah menyiapkan program menjadikan lokasi yang dikelilingi perairan itu sebagai Venice-nya Sulsel untuk semakin menarik para wisatawan khususnya dari mancanegara.

        "Kami memang kemungkinan (arahnya) seperti yang ada di Venice di Italia yang membawa wisatawan mengelilingi objek wsiata menggunakan Gondola (perahu tradisional). Untuk Rammang-Rammang juga memang harus menggunakan perahu untuk menikmati keindahan dan kemegahan gugusan batu karts-nya," ujarnya.

        Maka dari itu, kata dia, pihaknya meminta Dinas Pariwisata Maros untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan khususnya penyediaan perahu yang memadai.

        Khusus sarana seperti perahu, lanjut dia, memang harusnya pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Maros bisa menyiapkan perahu sesuai dengan wisatawan asing. Artinya dari segi ukuran atau bentuk sebaiknya diubah agak besar sehingga bisa dinaiki para turis asing yang memiliki badan yang relatif lebih besar.

        Pihaknya juga berkomitmen untuk memberdayakan dan melibatkan masyarakat lokal khususnya tukang perahu agar tidak tersisih meski akhirnya perahu yang digunakan nanti tidak lagi menggunakan jenis perahu kecil seperti yang ada sekarang ini.

        "Kami memang meminta jangan mematikan pengusaha (tukang) perahu yang ada di sekitar lokasi wisata. Justru mereka yang harus dibina dan bisa diangkat sebagai pemandu wisatawan," ucapnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024