Gorontalo   (Antara News) - Petani jagung di Kabupaten Gorontalo Utara, mulai menerapkan pola pertanian organik untuk meningkatkan produksi seperti yang berhasil dinikmati petani Desa Sogu, Kecamatan Monano, yang melakukan panen perdana jagung organik varietas hibrida.

           "Rekayasa teknologi ini diharapkan terus meningkatkan produksi pertanian, khususnya jagung seperti yang berhasil diterapkan kelompok tani "Harapan Baru" yang memanen jagung organik di lahan seluas 1,5 hektare," ujar Wakil Bupati Gorontalo Roni Imran, Kamis, pada panen raya jagung di Desa Sogu, Kamis.

           Ia mengaku sangat bersyukur, petani di daerah ini tak ragu lagi terhadap pola pertanian organik.

           Menurut dia hal ini tandanya petani mau berinovasi meningkatkan produksi pangan di daerah ini, dengan target capaian produksi dan kualitas pasca panen yang akan mendorong stabilnya harga di pasaran.

           "Jika produksi pertanian berkualitas, sudah pasti harga tidak akan anjlok. Seperti yang dinikmati petani beras di Desa Milango Kecamatan Tomilito yang berhasil menjual beras mencapai Rp520 ribu-Rp600 ribu per karung, isi 50 kilo gram," ujar dia.

           Ia mengaku tak henti-hentinya mengajak petani menerapkan pola pertanian organik serta mengimbau agar masyarakat mengkonsumsi pangan organik, sebagai upaya mendorong produksi pertanian berkualitas.

           Untuk meningkatkan swasembada pangan khususnya jagung di daerah ini, pemerintah daerah kata Wakil Bupati terus meningkatkan bantuan kepada kelompok tani. Seperti bantuan bibit jagung untuk tiga kelompok sebanyak 1.500 kilo gram khusus di Kecamatan Monano, serta bantuan pertanian lainnya.

           Sementara itu, Camat Monano Kisman Kuka mengatakan, luas areal lahan jagung di kecamatan ini mencapai 3.675 hektare.

           Pemerintah Kecamatan memang menggenjot produksi pangan khususnya menggalakkan tanam jagung mengingat komoditi ini merupakan pangan pengganti beras.

           Pola pertanian organik pun mulai diterapkan, khususnya "demfarm" di empat desa agar menjadi lahan percontohan bagi seluruh petani di wilayah ini.

Pewarta : Susanti Sako
Editor :
Copyright © ANTARA 2024