Kendari  (Antara News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan bahwa kesejahteraan petani di daerah tersebut hingga Maret 2015 semakin menurun dibanding pada bulan sebelumnya.

Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho di Kendari, Rabu, mengatakan penurunan kesejahteraan petani tersebut, tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang masih di bawah angka 100.

"NTP Sultra Maret 2015 sebesar 98,15 atau menurun 0,86 persen dari Februari 2015 yang tercatat 99,00," kata Adi Nugroho.

Ia mengatakan, nilai NTP petani menurun disebabkan dua subsektor yang membangun NTP mengalami penurunan yaitu subsektor hortikultura 1,60 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat 2,52 persen, peternakan 0,16 dan perikanan 1,33 persen.

Jika dilihat dari indeks harga yang diterima petani pada Maret 2015, tiga subsektor mengalami penurunan, sedangkan dua subsektor mengalami kenaikan.

Subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor hortikultura 1,15 persen, tanaman perkebunan rakyat 2,15 persen dan perikanan 0,83 persen.

"Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan adalah subsektor tanaman pangan sebesar 2,60 persen dan peternakan 0,06 persen," katanya.

Pada Maret 2015, kata dia, secara nasional terdapat 19 provinsi mengalami kenaikan indeks NTP, 14 provinsi mengalami penurunan indeks NTP.

"Kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 1,28 persen, penurunan terbesar di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,75 persen," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024