Kendari   (Antara News) - Pertumbuhan aset bank perkreditan rakyat (BPR) Bahtermas Sulawesi Tenggara selama tiga tahun terakhir (2012-2014) telah mencapai Rp92,489 miliar lebih.

Koordinator dan Pemrakarsa BPR Baahteramas, Abdul Razak Yusuf mengatakan pertumbuhan aset tersebut merupakan kerja keras dari semua pihak khususnya manajemen BPR Bahateramas yang ada di kabupaten dan kota di Sultra, katanya pada rangkaian pelantikan dewan pengawasa dan direksi BPR Bahteramas diaula kantor gubernur Sultra, Rabu.

"Keberhasilan yang dicapai dibalik semua itu, merupakan peran besar dari bapak Gubernur Sultra Nur Alam yang mengeluarkan kebijakan agar seluruh pemerintah kabupaten kota untuk menjadi nasabah di BPR," ujaranya.

Sehingga tidak heran dalam jangka waktu yang tergolong sangat singkat itu, BPR Bahteramas yang sudah terbentuk di 12 kabupaten/kota di luar lima kabupaten daerah otonomi baru (DOB), nasabahnya sudah mencapai 30.165 orang.

Dari jumlah nasabah tersebut tersebar pada tujuh BPR Bahateramas kabupaten dan kota yang meliputi, kota Kendari 11.540 nasabah, Kota baubau 5.923 nasabah, Konawe 2.866 nasabah, Kolaka 4.122 nasabah, Konawe Selatan 2.232 nasabah, Bombana 2.543 nasabah dan Wakatobi 939 nasabah.

Pertumbuhan aset yang sangat cepat pada tujuh BPR tersebut, kata Razak, BPR Konawe merupakan tertinggi dengan nilai Rp20,460 miliar lebih, urutan kedua BPR Bombana Rp18,332 miliar lebih, BPR Kota Kendari Rp15,754 miliar lebih dan BPR Konawe selatan Rp15,187 miliar lebih.

Sedangkan tiga BPR yang dinilai lamban pertumbuhan aset yakni BPR Kota Baubau hanya Rp8,157 miliar, BPR Kolaka Rp9,317 miliar dan BPR Wakatobi Rp6,272 miliar dengan perhitungan aset selama tiga tahun (2012-2014).

Sementara disisi lain terkait pertumbuhan kredit, lanjut Razak tiga BPR yang dinilai memberi andil besar yakni BPR Konawe memberi kontribusi pertama dengan berhasil menghimpun kredit masyarakat sebesar Rp17,379 miliar lebih, menyusul BPR Bombana mencapai Rp16,475 miliar lebih dan BPR Konawe Selatan Rp12,769 miliar lebih.

Sedangkan empat BPR lainnya (Kendari, Baubau, Kolaka dan Wakatobi) pertumbuhan kredit hanya rata-rata mencapai antara Rp5,367 miliar hingga Rp9,022 miliar.

Khusus pertumbuhan pengelolaan dana pihak ketiga BPR Kota Kendari meraih angka terbesar dengan capaian dana Rp12,609 miliar lebih, menyusul BPR Bombana yang mencapai Rp6,421 miliar lebih dan BPR Baubau senilai Rp5,904 miliar lebih.

"Dengan keluarnya izin operasional BPR Bahteramas untuk lima kabupaten (Buton, Muna, Kolaka Utara, Buton Utara dan Konawe Utara), pertumbuhan aset BPR diharapkan akan lebih besar lagi," ujaranya

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024