Kendari  (Antara News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara, menggelar workshop implementasi kurikulum 2013 bagi guru madrasah Tsanawiah angkatan I dan angkatan II se Sultra.

Kegiatan yang berlangsung 20 - 22 Agustus tersebut, dibuka Pelaksana Kakanwil Kemenag Sultra, Hazanuri dan dihadiri Kepala Bidang Mapenda Sultra, Samsuri, di Kendari, Rabu.

"Salah satu dasar lahirnya kurikulum 2013 karena mutu pendidikan di negara ini masih rendah. Tuntutan untuk memajukan pendidikan di Indonesia adalah keharusan sehingga mendorong lahirnya kurikulum 2013," kata Hazanuri.

Ia mengaku, kurikulum 2013 memiliki banyak perbedaan dengan kurikulum sebelumnya, terutama dari segi paradigma berpikir, cara mengajar, maupun jam pelajaran.

"Olehnya itu, guru sebagai ujung tombak dari pelaksanaan kurikulum 2013 harus memiliki kompetensi dan kualitas akademik yang memadai sehingga diharapkan paradigma berpikir dan cara mengajar serta kompetensi dari para guru bisa lebih baik," katanya.

Menurut dia, hasil yang diharapkan dari pemberlakuan kurikulum 2013 ini adalah anak didik bukan hanya unggul dalam bidang kognitif, tetapi mereka juga unggul dalam sikap dan budi pekerti.

"Membentuk karakter anak didik tidak hanya dari segi intelektual tetapi harus seimbang dengan kecerdasan spritual," katanya.

Ketua panitia kegiatan melaporkan bahwa kegiatan itu diikuti sebanyak 120 guru madrasah tsanawiah se-Sultra yang dibagi dalam dua angkatan yakni angkatan I sebanyak 60 orang dan angkatan II sebanyak 60 orang.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024