Kendari  (Antara News) - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk unit Bisnis Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara buka puasa bersama dengan para wartawan di Kendari.

Deputi General Manajer PT Antam Tbk, Dadang Hadi Purnomo saat memberi sambutan pada kesempatan buka puasa bersama wartawan di Kendari tersebut, Minggu mengatakan, PT Antam menggelar buka puasa bersama wartawan itu sebagai wujud dari kemitraan antara pers dan PT Antam di daerah ini.

"Kegiatan buka puasa bersama insan pers ini sudah menjadi agenda tetap dari PT Antam pada setiap bulan Puasa," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Dadang mengungkapkan selama triwulan pertama dan kedua tahun (Januari - Juni 2014, PT Antam yang mengeksploitasi nikel di Pomalaa, Kolaka, mengalami kerugian akibat merosotnya harga nikel dunia yang hanya 6,2 dollar per ton.

"Merotonya harga nikel dunia selama Januari hingga Juni 2014, menyebabkan PT Aneka Tambang menderita kerugian," katanya tanpa merinci nilai nominal dari kerugian tersebut.

Menurut Dadang, PT Antam baru mengalami keuntungan setelah memasuki bulan Juli 2014.

Pada bulan tersebut kata dia, harga nikel dunia mengalami kenaikan hingga mencapai sebesar 8 dollar per ton.

"Mudah-mudahan harga nikel dunia ini terus bertahan, sehingga PT Antam unit Binis Pomalaa bisa terus mengalami keuntungan," katanya.

Dengan begitu ujarnya, PT Antam bisa berkontribusi bagi pembangunan di daerah ini melalui pembayaran pajak dan CSR.

Menurut dia, membaiknya harga nikel dunia saat ini dipicu oleh berkurangnya pasokan bahan baku industri nikel di negara-negara industri nikel seperti China, Korea dan Hongkong.

Berkurangnya bahan baku nikel tersebut menyusul kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang perusahaan tambang mengekspor nikel dalam bentuk bahan mentah.

"Bahan baku industri nikel di sejumlah negara, sebagian besar dipasok dari Indonesia, termasuk dari Sultra," katanya.

Pewarta : Agus
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024