Kolaka (Antara News) - Dinas Perkebunan Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, mulai melakukan pendataan lahan tanaman cengkih milik masyarakat sesuai dengan program pemerintah daerah yang akan membuka 1.000 hektar lahan baru untuk ditanami cengkih tahun 2015.
Kepala dinas Perkebunan Kolaka, Kasim Madaria di Kolaka, Rabu, mengatakan, saat ini unit pelaksana tehnis perkebunan yang ada di kecamatan mulai melakukan pendataan lahan yang sudah tidak produktif lagi.
"Petugas lapangan dinas perkebunan sudah mendata lahan milik masyarakat yang sudah tidak produktif lagi untuk ditanami cengkih," katanya.
Menurut dia, lahan yang didata harus milik warga dan luasannya sekitar 1-2 hektar untuk pengembangan tanaman itu karena bibit cengkih akan diberikan secara gratis kepada petani.
"Kami juga nantinya usai melakukan pendataan oleh tenaga lapangan akan meninjau langsung dengan melihat kondisi lahan itu," ungkapnya.
Kasim juga menjelaskan kondisi tanah yang akan ditanami cengkih harus sesuai karena pihak Pemerintah berharap tanaman ini bisa tumbuh hingga 30 tahun.
"Karena jangan sampai hanya faktor iklim tanah yang tidak sesuai dengan tanaman itu sehingga tidak bisa tumbuh lebih lama," ujar Kasim.
Sementara untuk pengadaan bibit sendiri kata dia, dinas perkebunan sudah mulai memantau penangkaran pembibitan milik warga yang memang punya bibit yang bagus.
Dinas perkebunan juga, lanjut Kasim sudah menyampaikan kepada petani cengkih untuk tidak melakukan panen cengkih yang mempunyai bibit bagus.
"Karena tidak semua pohon cengkih harus di panen namun ada juga yang disiapkan sebagai bibit apalagi yang sudah berumur 20 tahun," jelasnya.
Wilayah yang bagus untuk ditanami cengkih di daerah ini kata dia, mulai dari Desa Ladahai Kecamatan Wolo hingga di Kecamatan Tanggetada karena wilayahnya yang berhadapan langsung dengan laut.
"Kalau kita melihat geografis wilayah di Kabupaten Kolaka semua berpotensi karena selain wilayah pegunungan juga berhadapan langsung dengan laut," ujarnya.
Sebelumnya Bupati Kolaka saat melakukan rapat evaluasi pembangunan pada bulan lalu menjelaskan pihak Pemerintah akan membuka 1.000 hektar lahan baru untuk ditanami cengkih dan memberikan bantuan bibit kepada petani.
Kepala dinas Perkebunan Kolaka, Kasim Madaria di Kolaka, Rabu, mengatakan, saat ini unit pelaksana tehnis perkebunan yang ada di kecamatan mulai melakukan pendataan lahan yang sudah tidak produktif lagi.
"Petugas lapangan dinas perkebunan sudah mendata lahan milik masyarakat yang sudah tidak produktif lagi untuk ditanami cengkih," katanya.
Menurut dia, lahan yang didata harus milik warga dan luasannya sekitar 1-2 hektar untuk pengembangan tanaman itu karena bibit cengkih akan diberikan secara gratis kepada petani.
"Kami juga nantinya usai melakukan pendataan oleh tenaga lapangan akan meninjau langsung dengan melihat kondisi lahan itu," ungkapnya.
Kasim juga menjelaskan kondisi tanah yang akan ditanami cengkih harus sesuai karena pihak Pemerintah berharap tanaman ini bisa tumbuh hingga 30 tahun.
"Karena jangan sampai hanya faktor iklim tanah yang tidak sesuai dengan tanaman itu sehingga tidak bisa tumbuh lebih lama," ujar Kasim.
Sementara untuk pengadaan bibit sendiri kata dia, dinas perkebunan sudah mulai memantau penangkaran pembibitan milik warga yang memang punya bibit yang bagus.
Dinas perkebunan juga, lanjut Kasim sudah menyampaikan kepada petani cengkih untuk tidak melakukan panen cengkih yang mempunyai bibit bagus.
"Karena tidak semua pohon cengkih harus di panen namun ada juga yang disiapkan sebagai bibit apalagi yang sudah berumur 20 tahun," jelasnya.
Wilayah yang bagus untuk ditanami cengkih di daerah ini kata dia, mulai dari Desa Ladahai Kecamatan Wolo hingga di Kecamatan Tanggetada karena wilayahnya yang berhadapan langsung dengan laut.
"Kalau kita melihat geografis wilayah di Kabupaten Kolaka semua berpotensi karena selain wilayah pegunungan juga berhadapan langsung dengan laut," ujarnya.
Sebelumnya Bupati Kolaka saat melakukan rapat evaluasi pembangunan pada bulan lalu menjelaskan pihak Pemerintah akan membuka 1.000 hektar lahan baru untuk ditanami cengkih dan memberikan bantuan bibit kepada petani.