Kendari,  (Antara News) - Badan Pusat Statistik Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat periode Juni 2013 terjadi inflasi 1,19  persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 144,16 persen.
     
Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho, di Kendari, Senin mengatakan, dari 66 kota yang menghitung inflasi, 65 kota mengalami inflasi dan hanya satu kota yang mengalami deflasi.
     
Inflasi tertinggi, lanjut dia, tertinggi terjadi di Kota Sibolga (1,96 persen) dengan IHK 149,51 persen dan Kota Depok 1,79 persen dengan IHK 139,87 persen.
     
Inflasi terendah terjadi Kota Gorontalo (jadi di kota Ambon 0,11 persen) dengan IHK 140,95 persen dan Kota manado (0,21 persen) dengan IHK 136,17 persen.
     
Sedangkan deflasi terjadi di Kota Ambon (0,15 persen) dengan IHK 144,46 persen dan deflasi terkecil di Kota Pekanbaru (0,01 persen) dengan IHK 137,63 persen.
     
Menurut Adi Nugroho, komoditi penyumbang inflasi terbesar dan perubahan harga selama bulan Juni tercatat sedikitnya besar diantaranya tarif air minum PAM, andil inflasinya 1,303 persen dan setelh mengalami perubahan menjadi 162,373 persen.
     
Kemudian penyumbang inflasi terbesar kedua hingga ke sepuluh adalah angkutan dalam kota dari 0,565 persen menjadi 17,286 persen, bensin dari 0,255 persen menjadi 13,192 persen, ikan tembang dari 0,038 persene setelah mengalami perubahan menjadi 7,378 persen.
     
Komoditi penyumbang inflasi terbesar lainnya adalah angkutan anatar kota, sayur bayam, ikan bawal, telur ayam ras, tarif sewa motor (ojek) dan mie kering instansi yang rata-rata dari 0,29 persen setelah perubahan harga menjadi 6,870 persen untuk angkutan kota dan 0,019 persen menjadi 2,380 persen untuk mie kering.
     
Sementara komoditi penyumbang deflasi terbesar terjadi pada ikan cakalang, emas perhiasan, buah apel, bawang merah, angkutan udara, tomat sayur, bawang putih, roti tawar dan ikan rambe.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024