Kendari, (Antara News) - PT Vale atau eks PT Inco mencatat rekor produksi tertinggi pada triwulan ke empat 2012 sebanyak 21.306 metrik ton nikel.

Presiden Direktut PT Vale Nico Kanter, melalui Manajer Media and Public Relation PT.Vale, Iskandar Siregar dalam siaran persnya yang diterima di Kendar Rabu menyebutkan, produksi yang dinilai cukup fantastis di akhir 2012 itu merupakan tertinggi sepanjnag massa.

Iskandar menyampaikan laporan itu terkait rangakian Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) di Jakarta (23/4) yang dihadiri hampir seluruh pemegang saham yang ada di dalam perusahaan itu.

Menurutnya harga nikel yang rendah berdampak pada pendapatan PT Vale sebesar 967,3 juta dolar AS pada 2012 dibandingkan dengan pendapatan pada 2011 sebesar 1.242,6 juta dolar AS.

"Sementara beban pokok pendapatan pada 2012 meningkat 10 persen, terutama karena kenaikan harga Minyak Bakar Bersulfur Tinggi (HSFO) dan meningkatnya biaya bahan pembantu terkait dengan perbaikan tanur pada semester pertama 2012," jelasnya.

Oleh karena itu lanjut Nico, perseroan mencatat laba sebesar 67,5 juta dolar AS dari operasi yang berlangsung di 2012 dibandingkan dengan laba 2011 sebesar 333,8 juta dolar AS.

"Pemegang saham juga menyetujui proposal untuk mengalokasikan dana sebesar 6,7 juta dolar AS untuk cadangan umum dan untuk membagikan dividen final di 2012 sebesar 0,00252 per saham atau setara dengan kurang lebih 25 juta dolar secara agregat dari laba bersih Perseroan," ungkap Nico.

Nico juga menjelaskan dividen final ini akan dibayarkan pada 31 Mei 2013 kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 17 Mei 2013 dan dividen untuk pemegang saham Indonesia akan dibayarkan dalam rupiah setara dengan jumlah dolar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada 17 Mei 2013.

"Dividen bagi pemegang saham bukan Indonesia akan dibayarkan dalam dolar AS, dan sebagai tambahan dividen interim yang dibayarkan pada 27 Desember 2012 sebesar 25 juta dolar AS, pembayaran ini akan membuat total pembayaran dividen kepada pemegang saham 2012 menjadi kurang lebih sebesar 50 juta dolar AS dan rasio pembayaran dividen kurang lebih 74 persen dan pembayaran ini mencerminkan posisi dan komitmen Perseroan yang kuat terhadap para pemegang sahamnya," jelasnya.

Selain pertanggungjawaban managemen dalam RUPST itu lanjut Nico pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Kevin Graham sebagai Komisaris menggantikan Bapak Conor Spollen.

"Dengan demikian, komposisi Dewan Komisaris adalah Presiden Komisaris, Ricardo Carvalho, Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen, Arief T Surowidjojo. Sementara Harumasa Kurokawa, Jennifer Maki, Kevin Graham, Mark Travers, Mikinobu Ogata, Peter Poppinga dan dua komisaris independen yakni, Irwandy Arif dan Idrus Paturusi," kata Nico Kanter.

Selain itu juga pemegang saham menyetujui jumlah remunerasi bagi para Komisaris Independen untuk tahun 2013 dan menerima pengunduran diri direktur perseroan Michael OfSullivan dan Fabio Bechara sebagai Direktur Perseroan, karena menempati jabatan baru dalam Vale Group.

"Pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Febriany Eddy dan mengangkat kembali Josimar Pires sebagai direktur," katanya.

Dengan demikian, komposisi Direksi adalah jabatan Presiden Direktur Nico Kanter dan Bernardus Irmanto sebagai Wakil Presiden Direktur, pemegang saham Perseroan juga menyetujui pendelegasian wewenang RUPST kepada dewan Komisaris untuk menentukan jumlah gaji Direksi atau pembayaran tunjangan lainnya.(Ant).

Pewarta : oleh Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024