Wangiwangi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menetapkan empat desa sebagai desa wisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Tawakal di Wangiwangi, mengungkapkan keempat desa yang ditetapkan sebagai desa wisata tersebut yakni Desa Kapota dan Liya Togo, Ambeua dan Desa Waha.
"Desa Kapota dan Liya Togo ada di Pulau Wangiwangi, Desa Ambeua di Pulau Kaledupa, sedangkan Desa Waha ada di Pulau Tomia," katanya.
Menurut dia, tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan bantuan pembedayaan ekonomi kepada masyarakat di dua desa wisata tersebut, yakni Desa Ambeua dan Waha masing-masing Rp100 juta.
"Pengelolaan dana itu, sepenuhnya diserahkan langsung kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengembangkan kerajinan ekonomi kreatif yang bisa menjadi cinderamata bagi parawisatawan yang berkunjung di Wakatobi," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata juga memberikan bantuan dana pemberdayaan ekonomi masyarakat di dua desa wisata lainnya, yakni Liya Togo dan Kapota yang nilainya juga kurang lebih Rp100 juta.
"Dua desa yang mendapat bantuan peberdayaan ekonomi dari Kementerian Pariwisata itu, saat ini sudah menghasilkan berbagai industri kerajinan antara lain kain tenun khas Suku Bajo dan kerajinan kerang-kerangan," katanya.
Pemkab Wakatobi sendiri kata dia, membantu para perajin memasarkan hasil-hasil kerajinan masyarakat desa wisata tersebut pada setiap kesempatan acara yang dihadiri tamu-tamu dari luar Wakatobi.
"Tamu-tamu undangan Pemkab Wakatobi dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara, banyak yang tertarik pada kerajinan masyarakat itu, terutama kain tenun khas Wakatobi dan Suku Bajo, termasuk kerajinan kerang mutiara dalam berbagai bentuk," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Wakatobi sendiri saat ini membantu masyarakat di empat desa wisata itu, menyiapkan satu atau dua kamar di rumah mereka seperti ruangan penginapan atau losmen.
"Diharapkan, para wisatawan yang berkunjung di empat desa wisata itu, dapat menggunakan rumah warga sebagai tempat menginap," katanya. (ANT).
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Tawakal di Wangiwangi, mengungkapkan keempat desa yang ditetapkan sebagai desa wisata tersebut yakni Desa Kapota dan Liya Togo, Ambeua dan Desa Waha.
"Desa Kapota dan Liya Togo ada di Pulau Wangiwangi, Desa Ambeua di Pulau Kaledupa, sedangkan Desa Waha ada di Pulau Tomia," katanya.
Menurut dia, tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan bantuan pembedayaan ekonomi kepada masyarakat di dua desa wisata tersebut, yakni Desa Ambeua dan Waha masing-masing Rp100 juta.
"Pengelolaan dana itu, sepenuhnya diserahkan langsung kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengembangkan kerajinan ekonomi kreatif yang bisa menjadi cinderamata bagi parawisatawan yang berkunjung di Wakatobi," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata juga memberikan bantuan dana pemberdayaan ekonomi masyarakat di dua desa wisata lainnya, yakni Liya Togo dan Kapota yang nilainya juga kurang lebih Rp100 juta.
"Dua desa yang mendapat bantuan peberdayaan ekonomi dari Kementerian Pariwisata itu, saat ini sudah menghasilkan berbagai industri kerajinan antara lain kain tenun khas Suku Bajo dan kerajinan kerang-kerangan," katanya.
Pemkab Wakatobi sendiri kata dia, membantu para perajin memasarkan hasil-hasil kerajinan masyarakat desa wisata tersebut pada setiap kesempatan acara yang dihadiri tamu-tamu dari luar Wakatobi.
"Tamu-tamu undangan Pemkab Wakatobi dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara, banyak yang tertarik pada kerajinan masyarakat itu, terutama kain tenun khas Wakatobi dan Suku Bajo, termasuk kerajinan kerang mutiara dalam berbagai bentuk," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Wakatobi sendiri saat ini membantu masyarakat di empat desa wisata itu, menyiapkan satu atau dua kamar di rumah mereka seperti ruangan penginapan atau losmen.
"Diharapkan, para wisatawan yang berkunjung di empat desa wisata itu, dapat menggunakan rumah warga sebagai tempat menginap," katanya. (ANT).