Kolaka (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk Indonesia melakukan penanaman perdana demplot padi di Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Direktur dan Chief Sustainbility And Corporate Affairs Officers PT Vale Indonesia Tbk Budiawansyah saat ditemui di Kolaka, Minggu, mengatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Ini adalah demplot penanaman pertama, dan ini bukan hanya sekedar menanam padi tetapi kolaborasi antara program strategis pemerintah. Kalau di Sorowaku kita menggalakkan program padi organik. Tetapi di sini adalah kombinasi dengan riset dan teknologi," katanya.
Dengan dukungan langkah strategis pemerintah yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan, kata dia, diharapkan peran industri pertambangan dapat secara efektif menopang tujuan Presiden dalam mencapai ketahanan energi dan ketahanan pangan.
Menurut dia, kolaborasi antara sektor pertambangan dan pertanian diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung program-program pemerintah dalam mencapai swasembada pangan dan energi.
"Dengan dukungan langkah strategis pemerintah yang dipimpin Kementerian Kordinator Bidang Pangan, peran dari dunia pertambangan itu benar-benar bisa menopang secara langsung tujuan dari bapak presiden dalam hal ketahanan energi dan ketahanan pangan," ujar Budiawansyah.
Budiawansyah menambahkan bahwa demplot padi ini juga dapat menjadi contoh bagi petani lokal dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Dengan adanya dukungan teknologi dan pendampingan dari PT Vale, diharapkan petani dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka.
Program ini juga merupakan bagian dari kerja sama antara PT Vale dan pemerintah setempat dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung program swasembada pangan. Dengan kolaborasi dan sinergi, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kementerian Kordinator Bidang Pangan Widiastuti mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi sinergis antara PT Vale dan pemerintah pusat, yang bertujuan mendukung peningkatan produktivitas komoditi khususnya beras.
Dengan kerja sama ini, PT Vale dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan ketersediaan pangan dan kesejahteraan masyarakat
"Kita tetap mengimbau dari adanya perusahaan tambang untuk selalu support bagaimana bisa berperan dalam mendukung ketahanan pangan ini," katanya.
Bupati Kolaka Amri mengatakan bahwa di Kolaka terdapat hamparan sawah seluas sekitar 14 ribu hektar dengan potensi panen 2-3 kali setahun. Dengan potensi lahan yang ada, Kolaka berpotensi besar untuk meningkatkan produksi pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
"Sedangkan untuk ketersediaan beras kita hari ini di Bulog Kolaka kurang lebih 15 ribu ton," kata Amri.
Ia menambahkan bahwa dengan hadirnya Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kemenko Pangan di Kolaka, diharapkan dapat memperoleh perhatian dan dukungan untuk mengembangkan sektor pertanian di wilayahnya.
Selain itu, Kolaka juga diharapkan sebagai kabupaten percontohan bahwa adanya tambang tidak harus mengancam pertanian, tetapi keduanya dapat berjalan beriringan dan saling mendukung.
"Kami mau jadi rol model bahwa ada tambang di Kolaka tetapi bisa bersandingan, bersahabat dengan pertanian, itu yang kita mau," jelasnya.

