Kendari (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada para pembina, instruktur, dan tenaga pendidik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sultra, untuk mencetak Bintara Polri baru yang profesional saat pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun 2025/2026.
Kapolda Sultra Irjen Pol. Didik Agung Widjanarko saat ditemui di Konawe, Rabu, mengatakan bahwa peran seluruh unsur tenaga pendidik di dalam mencetak anggota Polri yang tidak hanya kompeten secara akademik, akan tetapi juga memiliki integritas, etika, dan jiwa pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu hal yang terpenting dipegang teguh.
“Pembina, instruktur, dan tenaga pendidik memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga harus mampu menanamkan nilai-nilai disiplin, keteladanan, dan semangat melayani,” kata Didik Agung.
Dia juga mengingatkan pentingnya dalam menjaga kekompakan dan kerja sama dalam tim pendidikan, serta mengedepankan pendekatan yang humanis namun tetap tegas selama proses pembinaan berlangsung.
"Mudah-mudahan kualitas pendidikan di lingkungan SPN terus ditingkatkan guna mencetak Bintara Polri yang unggul dan siap menghadapi tantangan tugas di lapangan," ujarnya.
Didik Agung juga mengucapkan selamat kepada 76 calon Bintara yang telah dinyatakan lulus seleksi dan resmi menjadi peserta didik di SPN Polda Sultra.
Dia menegaskan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari perjuangan panjang yang penuh ketekunan dan doa dari orang tua.
“Keberhasilan yang kalian raih merupakan berkah dari Allah SWT, serta hasil dari perjuangan panjang, melalui ketekunan, keuletan dan tidak lepas dari doa kedua orang tua,” sebut Didik Agung.
Ia menyampaikan pendidikan pembentukan ini menjadi aspek penting dalam mencetak sumber daya manusia Polri yang unggul, kreatif, inovatif, dan berintegritas tinggi.
Didik Agung menekankan pentingnya sinergi seluruh komponen pendidikan agar proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien.
“Pendidikan ini bukan hanya proses belajar, tetapi sebuah perjalanan yang membentuk karakter sebagai polisi yang memberikan rasa aman kepada masyarakat dan menjadi agen perubahan serta penjaga kehidupan,” jelasnya.

