Kendari (ANTARA) - Sebanyak 50 mahasiswa Program Studi (Prodi) Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melakukan studi lapang di PT Vale Indonesia Tbk Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Head of Project Pomalaa PT Vale Mohammad Rifai dalam pernyataan, Kamis, mengatakan komitmen pihaknya mendukung pendidikan dan dialog terbuka dengan para pelajar guna mengamati langsung praktik pertambangan berkelanjutan yang diterapkan di IGP Pomalaa.
Rifai menjelaskan PT Vale menerapkan prinsip 3P (People, Planet, Profit) dalam operasinya dengan fokus tidak hanya pada profitabilitas, tetapi juga pada kesejahteraan manusia dan keberlanjutan lingkungan.
Untuk itu pihaknya membangun fasilitas nursery atau pusat pembibitan tanaman untuk mendukung reklamasi lahan pasca-tambang di IGP Pomalaa dan Bumi Mekongga.
"Kami menyiapkan sekitar satu juta bibit tanaman per tahun di lahan seluas lima hektare. Hadirnya nursery ini diharapkan tidak hanya dimanfaatkan oleh PT Vale, tapi juga masyarakat, sehingga kita bisa bersama-sama menjaga keberlangsungan ekosistem yang ada," katanya.
Dosen Prodi Kehutanan UHO Faisal Danud mengapresiasi penerimaan PT Vale dan berharap kunjungan perdana tersebut menjadi awal kolaborasi yang lebih erat.
"Semoga kunjungan ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi menjadi awal bagi mahasiswa UHO untuk mendapatkan pengalaman langsung terkait praktik pertambangan berkelanjutan di PT Vale," ucapnya.
Faisal menjelaskan praktik lapangan ini berkaitan dengan salah satu mata kuliah di Prodi Kehutanan UHO yaitu restorasi hutan, dimana mahasiswa diajarkan tentang strategi perusahaan dalam memulihkan lahan yang terdegradasi, salah satunya lahan tambang.
"Kami memilih PT Vale IGP Pomalaa karena melihat komitmen dalam mereklamasi lahan pasca-tambang. Hal itu bisa dilihat di lapangan, lahannya sudah membentuk hutan dan ditanami berbagai jenis tumbuhan," katanya.
Mahasiswa Prodi Kehutanan UHO Aldi Kurniawan mengungkapkan kesan positifnya terhadap pengelolaan lahan pasca-tambang di IGP Pomalaa. "Kami melihat pengelolaan lahan pascatambang yang dilakukan PT Vale di Pomalaa ini sangat berhasil. Apa yang dilakukan PT Vale di Pomalaa ini diharapkan bisa diikuti oleh perusahaan pertambangan lainnya, khususnya di Sulawesi Tenggara," ujarnya.