Kendari (ANTARA) - Gedung manajemen administrasi dan poliklinik Rumah Sakit (RS) Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara resmi digunakan setelah dibangun sejak 2023 dan menelan anggaran Rp44,2 miliar.
Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Nia Reviani, di Kendari, Selasa, mengatakan, dengan diresmikannya gedung empat lantai di RS Jiwa Provinsi Sultra ini diharapkan membawa perubahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
“Semoga bisa menjadi tonggak baru dalam pelayanan kesehatan mental dan mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” kata Nia.
Nia menjelaskan, RS Jiwa Sultra tidak hanya memberikan pelayanan kejiwaan saja, melainkan juga pelayanan umum, rawat jalan, dan fisioterapi.
Menurut dia masyarakat harus memanfaatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang sudah ada di RS Jiwa dan memeriksakan kesehatan jiwanya secara rutin.
“Karena kesehatan jiwa itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” katanya.
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan, berdasarkan data selama periode Januari hingga 1 Juli 2024 terdapat 6.492 pasien yang ditangani di RS Jiwa Sultra.
Adapun rinciannya, pasien rawat jalan gangguan jiwa berat 4.165 pasien, gangguan jiwa sedang 980 pasien, sedangkan untuk pasien rawat inap 547 kasus.
Data ini, lanjut Andap, agar bisa menjadi fokus semua pihak, karena latar belakang pasien masuk ke RSJ adalah karena faktor ekonomi, rumah tangga, dan genetik.
Ia menjelaskan, dengan adanya poliklinik RSJ Sultra yang sudah memiliki sejumlah fasilitas seperti IGD, psikiatri, endodarsia, psikologi, rehabilitasi medik, penyakit dalam, mediatri, dan poliklinik anak, dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.