Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari, Sulawesi Tenggara menyebut 212 rumah di daerah itu rusak dampak cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang pada Minggu (5/3).
Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari, Senin, mengatakan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 212 rumah yang rusak itu tersebar di 65 kelurahan dan 11 kecamatan di Kota Kendari.
"Ada 212 unit rumah rusak akibat cuaca buruk di Kota Kendari," kata dia.
Selain rumah yang rusak, kata orang nomor satu di Polresta Kendari itu, terdapat juga 282 pohon tumbang, 16 fasilitas umum dan empat bangunan swasta yang rusak akibat kejadian tersebut.
Bahkan, lanjutnya, cuaca buruk itu juga menelan korban satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
"Semua itu total korban dan kerusakan fasilitas pada 65 kelurahan di 11 kecamatan di Kota Kendari," katanya.
Pemerintah Kota Kendari telah menetapkan status tanggap darurat bencana di "Kota Lulo" --sebutan untuk Kendari-- tersebut.
Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan status tanggap darurat bencana itu ditetapkan hingga tujuh hari ke depan.
“Status tanggap darurat bencana untuk Kota Kendari sudah ditetapkan mulai hari ini, Senin (6/3) untuk sampai tujuh hari ke depan,” kata dia.
Selain menetapkan status tanggap darurat bencana, pria yang menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Kendari itu juga mengeluarkan surat edaran tentang kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bencana hidrometeorologi, yakni banjir, tanah longsor, dan angin kencang periode Januari 2023 di Kota Kendari yang bernomor 360/67/2023.