Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengakui bahwa selama lima tahun masa kepemimpinannya dan akan berakhir 9 Oktober 2022, keluhan dari masyarakat di ibu kota Sulawesi Tenggara itu terkait pelayanan air bersih diakuinya belum maksimal.
"Itu yang masih menjadi pekerjaan rumah yang hingga saat ini belum dituntaskan, tetapi yakinlah dengan adanya salah satu perusahaan umum milik negara PT Adhi Karya yang telah siap membangun, maka diharapkan permasalahan air bersih tahun 2023 sudah bisa tercapai," ujar Wali Kota disela-sela ekspose lima tahun kepemimpinan bersama Wakil Walikota Kendari Siska Karina Imran di Kantor Balai Walikota Kendari, Senin Malam.
Menurut Sulkarnain, pembangunan Imtek penjernihan air bersih yang bersumber dari air kali Pohara Kabupaten Konawe itu, tengah mulai dikerjakan sejak 2020, namun karena masih suasana Pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih, maka baru akan terealisasi tahun 2023.
"Anggarannya pun tidak main-main besarnya mencapai Rp384 miliar, dengan rencana alokasi Imtek di Desa Tabanggele Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe," ujarnya.
Kata Sulkarnain, keberhasilan yang telah sukses dilakukan selama memimpin kota Kendari adalah program pendidikan dan kesehatan menjadi yang utama serta pembangunan fisik yang sudah dirasakan masyarakat di 64 kelurahan dan 11 kecamatan.
Ia menyebutkan, pembangunan rumah sakit Tipe D di Powatu yang awalnya sebagai rumah sakit setara dengan Puskesmas, kini menjadi rumah sakit penunjang kesehatan yang tidak hanya melayani masyarakat Kota tetapi juga warga dari daerah tetangga di kabupaten Konawe yang berada dalam kawasan industri pabrik di Kecamatan Morosi.
"Dan rumah sakit ini pun kita sudah resmikan dan diberi nama RS Antero Hamra, nama mantan Walikota Kendari 1980-1985. Nama ini dipilih sebagai bentuk penghargaan sebagai walikota terdahulu,"ujarnya.
Selain itu, capaian yang telah dilakukan selama menjadi orang nomor satu di Kota Kendari, adalah pembangunan jalan lingkar (Inner Ring Road) yang kini sudah rampung pembangunannya di atas 67 persen.
"Jadi pembangunan jalan lingkar ini, tak lain bertujuan akan mengurangi kepadatan lalu lintas di Kota Kendari yang dibangun sepanjang 4,1 kilometer dan pembangunan jembatan 90 meter dan dua jembatan 35 meter," tegasnya.
Masalah banjir, Kota Kendari kata Sulkarnain, selama dua tahun terakhir telah mulai teratasi setelah pembangunan kolam retensi di Kecamatan Baruga yang membagi pembuangan air di kala hujan deras tiba sehingga sungai Wanggu di Kelurahan Lepo-Lepo yang menjadi langganan banjir kini sudah tidak lagi.
Perhatian lain yang juga telah dirasakan masyarakat adalah memberi akses dan modal usaha bagi pelaku UMKM dimana pada tahun 2021 telah melahirkan 1000-an UMKM unggul hasil dari binaan dari 100 mentor yang disertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) guna meningkatkan kompetensi pelaku UMKM.
Di bagian lain bahwa mengakhiri masa tugas sebagai walikota di tahun ini, juga telah mempersembahkan mega proyek pembangunan Balai Walikota Kendari yang telah rampung 90 persen terdiri dari bagian depan bangunan berlantai lima dan di sisi belakang gedung berlantai sembilan dan depan gedung Balai Kota tengah dibangun Monumen Kalosara sebagai lambang pemersatu masyarakat Kota Kendari.
Di akhir ekspose, Walikota Kendari didampingi Wakil Walikota Siska Karina Imran memberi penghargaan kepada Forkopimda yang telah membantu dan memberi dukungan penuh dalam pembangunan di Kota Kendari diantaranya, Dandim 1417 Kendari, Kapolresta Kendari, Kajari Kendari, Danlanal dan Danlanud.