Kendari (ANTARA) - Dinas Kebakaran Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan selama Januari hingga akhir Maret 2022 menangani sedikitnya 16 kasus kebakaran dengan berbagai penyebab.
Dari jmlah kasus penyebab kebakaran itu tak satu orang yang jadi korban meninggal dunia.
Kadis Kebakaran Kota Kendari, Aidir Rere di Kendari, Kamis mengatakan, dari 16 penyebab kebakaran itu kasus terbanyak adalah akibat korsleting listrik, regulator dan tabung gas kompor dan kasus pembakaran sampah dan lahan. Sementara jenis kabakaran kios/lapak yang paling banyak kasusnya menyusul rumah tinggal, gudang semen, kabel listrik dan satu mobil pick up.
"Setelah dilakukan identifikasi kerugian yang dialami warga seluruhnya mencapai Rp1,4 miliar," ujarnya menambahkan, dari keseluruhan kerugian akibat kebakaran, kasus terbakarnya kios/lapak yang terjadi di Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga dengan kerugian mencapai Rp820 juta.
Aidir yang didampingi Sekertaris Dinas Kebakaran Ali Kibu dan Kabid Penyelamatan Darmawan mengatakan, mengingat suasana bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah pihaknya juga akan mengeluarkan himbauan kepada warga Kota Kendari terkait pencegahan terjadinya kebakaran di lingkungan masing-masing.
"Ada enam himbauan yang harus diperhatikan masyarakat diantaranya, dilarang membersihkan lahan dengan cara membakar, sebelum meninggalkan rumah kompor dalam kondisi tidak menyala, perhatikan lampu dan kabel listrik, tidak membuang puntung rokok dalam kondisi tanpa dimatikan, colokan listrik dalam posisi aman dan menyingkirkan bahan cairan yang mudah terbakar," ujarnya.
Mantan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan itu berharap selama bulan Suci Ramadhan tidak ada kasus kebakaran, bila masyarakat terutama kaum ibu yang akan bangun sahur terkadang lupa mematikan kompor gasnya setelah selesai memasak karena pengaruh mengantuk.
"Yang pasti bahwa kami di Damkar selalu standby, siap siaga dan mengantisipasi manakala ada terjadi kebakaran. Tapi tentu kami harap itu tidak terjadi," tuturnya.
Untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran, pihaknya sudah menyiapkan tiga kendaraan yang siap beroperasi, termasuk air untuk menyemprot api.
"Damkar Kendari sampai saat ini punya 8 armada, tapi yang benar-benar aktif itu tiga armada. Nah tiga inilah yang kita siapkan, termasuk petugas yang selalu standby. Dan pada Juni 2022 mendatang ada tambahan satu armada dari Bekasi untuk mendukung keandalan dalam proses tugas pencegahan dan pemadaman kebakaran.
Ia juga menambahkan, selain kasus kebakaran yang ditangani juga kasus non kebakaran dengan kegiatan penyelamatan. Pada tahun 2020 sebanyak 24 kali penyelamatan dan pada 2021 meningkat ada 41 kasus penyelamatan.
Dari kasus penyelamatan itu meliputi evakuasi terhadap binatang buas peliharaan warga seperti ular, buaya, monyet, burung membantu warga terjebak banjir serta penyelamatan mobil yang tertimpa pohon.