BPVP Kendari dorong pengembangan kewirausahaan pada Madrasah
Kendari (ANTARA) - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari mendorong pengembangan kewirausahaan pada Madrasah jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara sehingga mampu menguasai berbagai bidang ilmu, baik agama maupun usaha.
Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu di Kendari, Sabtu mengatakan madrasah pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan tentang agama Islam dan melatih keahlian peserta didik (siswa) untuk mempersiapkan dirinya mengalami tantangan masa depan dengan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.
"Merujuk pada pengertian itu, maka madrasah mesti meningkatkan pengembangan kewirausahaan bagi peserta didiknya, sehingga generasi kita benar-benar siap dalam menghadapi segala tantangan hidup," jelasnya.
BPVP Kendari memaparkan pentingnya pengembangan kewirausahaan pada sekolah-sekolah Islam atau madrasah, guna mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia kerja dan bonus demografi di hadapan 60 orang kepala sekolah dan guru madrasah lingkup Kanwil Kemenag Sultra saat kegiatan Workshop Pendampingan Implementasi Penilaian Madrasah Tahun 2022.
Menurut dia, pentingnya pengembangan kewirausahaan di madrasah seirama dengan ajaran Islam yang diterapkan pada sekolah-sekolah madrasah, bukan hanya kepada Allah SWT, namun juga tentang hubungan sesama manusia terkait masalah sosial, ekonomi, politik, kemasyarakatan dan kepemimpinan.
Dunia pendidikan madrasah, lanjutnya, harus dapat memerankan penanaman pendidikan yang berhubungan dengan sosial ekonomi khususnya tentang kewirausahaan, sehingga dapat memberi manfaat dan jalan keluar untuk mewujudkan santri dengan jiwa usaha (entrepreneurship), mandiri dan produktif dimasa mendatang.
Dia menyebut, landasan teologis yang menjadikan berwirausaha menjadi sangat penting yaitu karena kewirausahaan merupakan kemandirian yang di dalam ajaran Islam menyebutkan jika amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran keringat sendiri dan tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
Selain itu, landasan Yuridis tentang kewirausahaan adalah Pancasila, UUD Tahun 1945 serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
"Pada landasan yuridis ini, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab," sebutnya.
Mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) ini menambahkan, dalam menciptakan wirausaha-wirausaha tersebut salah satu cara yang dapat ditempuh dengan memberikan pendidikan kewirausahaan kepada peserta didik pada semua jenjang pendidikan.
Menurutnya, tantangan paling nyata yang dihadapi generasi muda ialah globalisasi, dimana dampaknya dapat membuka peluang kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya antar negara. Namun di sisi lain dapat pula membawa persaingan yang sangat ketat, karena masalah utama di masa kompetitif tersebut adalah semua sektor jasa akan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.
"Peranan manusia akan berkurang karena digantikan oleh mesin dan banyak dari pekerjaan yang akan hilang dan digantikan dengan yang baru karena teknologi berubah dengan cepat. Jika kita tidak ingin tertinggal dengan kondisi ini maka kita harus cepat pula beradaptasi dan sedini mungkin memberikan pemahaman serta peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi para generasi muda atau siswa-siswi kita," katanya.
Dijelaskan, pengembangan kewirausahaan pada madrasah dimulai dari bagaimana cara menumbuhkan minat peserta didik dengan membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan potensi daerah dan minat pasar sesuai dengan ilmu teknologi serta minat pasar.
"Tujuannya agar alumni madrasah dapat lebih percaya diri dan mandiri serta dapat berdaya saing dalam menghadapi berbagai tantangan hidup dan kehidupannya baik pada saat ini maupun pada masa mendatang," kata Polondu.
Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu di Kendari, Sabtu mengatakan madrasah pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan tentang agama Islam dan melatih keahlian peserta didik (siswa) untuk mempersiapkan dirinya mengalami tantangan masa depan dengan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.
"Merujuk pada pengertian itu, maka madrasah mesti meningkatkan pengembangan kewirausahaan bagi peserta didiknya, sehingga generasi kita benar-benar siap dalam menghadapi segala tantangan hidup," jelasnya.
BPVP Kendari memaparkan pentingnya pengembangan kewirausahaan pada sekolah-sekolah Islam atau madrasah, guna mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia kerja dan bonus demografi di hadapan 60 orang kepala sekolah dan guru madrasah lingkup Kanwil Kemenag Sultra saat kegiatan Workshop Pendampingan Implementasi Penilaian Madrasah Tahun 2022.
Menurut dia, pentingnya pengembangan kewirausahaan di madrasah seirama dengan ajaran Islam yang diterapkan pada sekolah-sekolah madrasah, bukan hanya kepada Allah SWT, namun juga tentang hubungan sesama manusia terkait masalah sosial, ekonomi, politik, kemasyarakatan dan kepemimpinan.
Dunia pendidikan madrasah, lanjutnya, harus dapat memerankan penanaman pendidikan yang berhubungan dengan sosial ekonomi khususnya tentang kewirausahaan, sehingga dapat memberi manfaat dan jalan keluar untuk mewujudkan santri dengan jiwa usaha (entrepreneurship), mandiri dan produktif dimasa mendatang.
Dia menyebut, landasan teologis yang menjadikan berwirausaha menjadi sangat penting yaitu karena kewirausahaan merupakan kemandirian yang di dalam ajaran Islam menyebutkan jika amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran keringat sendiri dan tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
Selain itu, landasan Yuridis tentang kewirausahaan adalah Pancasila, UUD Tahun 1945 serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
"Pada landasan yuridis ini, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab," sebutnya.
Mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) ini menambahkan, dalam menciptakan wirausaha-wirausaha tersebut salah satu cara yang dapat ditempuh dengan memberikan pendidikan kewirausahaan kepada peserta didik pada semua jenjang pendidikan.
Menurutnya, tantangan paling nyata yang dihadapi generasi muda ialah globalisasi, dimana dampaknya dapat membuka peluang kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya antar negara. Namun di sisi lain dapat pula membawa persaingan yang sangat ketat, karena masalah utama di masa kompetitif tersebut adalah semua sektor jasa akan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.
"Peranan manusia akan berkurang karena digantikan oleh mesin dan banyak dari pekerjaan yang akan hilang dan digantikan dengan yang baru karena teknologi berubah dengan cepat. Jika kita tidak ingin tertinggal dengan kondisi ini maka kita harus cepat pula beradaptasi dan sedini mungkin memberikan pemahaman serta peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi para generasi muda atau siswa-siswi kita," katanya.
Dijelaskan, pengembangan kewirausahaan pada madrasah dimulai dari bagaimana cara menumbuhkan minat peserta didik dengan membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan potensi daerah dan minat pasar sesuai dengan ilmu teknologi serta minat pasar.
"Tujuannya agar alumni madrasah dapat lebih percaya diri dan mandiri serta dapat berdaya saing dalam menghadapi berbagai tantangan hidup dan kehidupannya baik pada saat ini maupun pada masa mendatang," kata Polondu.