Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan sebanyak 236 orang personel untuk melakukan sensus penduduk tahap II guna memverifikasi data penduduk di kota itu.
Kepala BPS Kendari, Martini, saat diwawancara via telepon selulernya, di Kendari, Senin mengatakan ke-236 petugas tersebut merupakan mitra dari BPS yang akan melakukan verifikasi data di 65 kelurahan se-Kota Kendari.
"Jadi kalau kami ini kan BPS Kota Kendari ada di zona II jadi dia "dor to dor" bersama Ketua RT. Petugas yang kami turunkan ini ada 236 personel. Itu dibagi tugasnya per RT di setiap kelurahan," kata Martini.
Martini mengungkapkan bahwa setia petugas pendata akan mengunjungi rumah warga kurang lebih 400-500 kepala keluarga.
"Sudah dibagikan tugasnya per RT, jadi misalnya dalam satu kelurahan itu misalnya ada 100 RT, berarti petugasnya itu kan rata-rata 4 sampai 5 RT berarti sekitar ada 20 petugasnya. Jadi 236 itu dibagi dibagi 65 kelurahan," jelasnya.
Martini mengungkapkan, pelaksanaan sensus penduduk tahap II berbeda dengan tahap pertama. Kata dia, pada sensus tahap II petugas hanya membawa daftar penduduk yang sudah dicetak RTnya, nama-nama dan alamat yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), kemudian petugas sensus hanya melakukan verifikasi.
"Jadi akan diverifikasi di rumah itu apakah betul ini nama-nama keluarganya, apakah benar beralamat di sini, cuma itu yang ditanyakan, setelah itu apakah ada nama-nama yang sudah keluar dari rumah ini misalkan, terus adakah tambahan dalam keluarga ini dicatat begitu saja," ujarnya.
Martini menjelaskan, output dari sensus penduduk tahap II yang diumumkan adalah Jumlah penduduk berdasarkan berjenis kelamin.
Ia menambahkan bahwa sensus penduduk wawancara atau verifikasi data tersebut hanya dilakukan selama 15 hari dimulai sejak tanggal 2 September sampai tanggal 16 September 2020.
"Jadi kami minta kepada seluruh masyarakat Kota Kendari untuk ikut berpartisipasi mencatatkan dirinya di dalam pendataan penduduk September ini, sehingga data penduduk Kota Kendari itu semuanya tercatat, kemudian mau menerima petugas kami yang kami sudah yakini bahwa bebas dari COVID-19," pungkasnya.