Kendari (Antaranews Sultra) - Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan Festival Keraton Masyarakat Adat ASEAN ke-6 yang akam digelar pada 10-14 Juli 2019.
Hal ini sesuai hasil musyawarah masyarakat adat ASEAN di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Sekretaris Daerah Kota Baubau, Roni Muhtar melalui pesan singkat, Minggu, mengaku sebagai langkah awal terkait persiapan ajang itu, pihaknya lebih dulu telah mendata ketersediaan kamar hotel/penginapan yang akan menjadi sarana tempat tinggal bagi para tamu undangan yang hadir.
"Berdasarkan catatan kita, kamar hotel/penginapan di Baubau ini sudah cukup banyak, jumlahnya sekira 400-500 kamar,? katanya.
Menurut Roni, kalaupun jumlah kamar hotel/penginapan itu belum dapat mengakomodiasi seluruh tamu undangan yang hadir, maka pemkot Baubau berencana akan melibatkan masyarakat untuk menyiapkan Homestay.
"Kalau kamar hotel kita tidak bisa menampung semua tamu yang hadir, kita akan libatkan masyarakat agar rumahnya bisa jadikan Homestay sementara waktu,? ujarnya.
Pada dasarnya kata Roni, pihaknya optimis dapat menyelenggarakan akang tingkat ASEAN itu karena Pemkot Baubau pernah punya pengalaman sukses menyelenggarakan beberapa kegiatan serupa baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional, seperti menjadi tuan rumah Forum Keraton Nusantara pada 2012.
Lebih lanjut kata Roni Muhtar, sedangkan terkait beberapa kegiatan yang akan digelar pada event tingkat ASEAN itu, masih akan dibahas pada rapat koordinasi (Rakor) berikutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Dinas Pariwisata Kota Baubau, Rakor tersebut akan melibatkan beberapa Kementrian, di antaranya Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementrian Pariwisata, serta Kementrian Komunikasi dan Informatika. Beberapa kementrian itu rencananya juga akan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada event tingkat ASEAN tersebut.
Diperkirkan ribuan tamu akan hadir pada pelaksanaan Festival Keraton Masyarakat Adat ASEAN ke-6 tahun 2019. Para tamu itu diantaranya perangkat kerajaan yang ada di Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Myanmar, termasuk Raja dan Sultan sekira 300-an yang ada di Indonesia.