Kendari (Antaranews Sultra) - Nelayan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengeluhkan hasil tangkapan ikan yang terus menurun saat musim kemarau seperti sekarang ini.
Para nelayan, khususnya yang ada di Kota Kendari, sulit mendapat tangkapan ikan. Beberapa bulan terakhir, tangkapan ikan yang diperoleh, selain sangat sedikit, juga hanya mendapat ikan dengan ukuran yang kecil.
"Hasil tangkapan ikan tahun ini berbeda dengan awal tahun. Kami kesulitan untuk mendapat ikan yang berukuran besar, seperti tongkol dan lajur, karena faktor cuaca yang cukup panas dan terkadang diseratai terang bulan pada malam hari," kata seorang nelayan, Jamal (23), di Kendari, Selasa.
Tidak hanya Jamal yang merasakan kesulitan mendapatkan ikan, Sul (25) juga salah satu nelayan yang berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis Sodohoa Kota Kendari menyatakan kalaupun dapat, paling ikan dengan ukuran kecil yang harganya cukup murah.
Ia menyatakan kalau sebelumnya hasil tangkapan ikan laut bisa mencapai 3-4 ton per bulan, sekarang ini hanya 1-2 ton per bulan.
Pada musim kemarau seperti ini, kata dia, para nelayan kesulitan mendapatkan ikan, adapun ikan yang meraka tangkap jenis ikan cakalang, ikan tuna dan ikan boto-boto.
Pada musim banyak ikan, nelayan Kota Kendari sekali melaut selama tujuh hari dan itupun sudah bisa mendapatkan ikan 3-4 ton tetapi pada musim kemarau ini waktu berlayar mereka cukup lama yaitu sampai 20 hari dan hanya mendapatkan 1-2 ton ikan.
Ia menyatakan hasil dari tangkapan selama melaut, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti membeli sembako dan solar perahu, tetapi tidak ada keuntungan yang bisa ditabung.
"Musim seperti sekarang ini saya tidak bisa menabung karena hasil dari berlayar hanya cukup untuk membeli sembako untuk kebutuhan keluarga dan solar untuk perahu jika saya akan melaut," katanya.