Palu (Antara News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah mulai 2015 membangun tambak percontohan yang akan menghasilkan ikan bandeng kelas super dengan merevitalisasi tambak rakyat yang sudah ada.
"Untuk tahun ini fokus dulu pada dua daerah yakni Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong masing-masing seluas 10 hektare," kata Kepala DKP Sulteng Hasanuddin Atjo di Palu, Minggu.
Ikan bandeng super dimaksud adalah yang beratnya paling banyak dua ekor per kilogram dan bisa dipanen pada usia tiga sampai empat bulan.
Kalau ini tercapai, maka produktivitas tambak ikan bandeng bisa ditingkatkan dan pendapatan petambak akan semakin besar sehingga bisa merangsang petambak lain untuk mengembangkannya secara swadaya.
Hal penting adalah dengan proyek percotohan ini, para petambak akan menjadikan budidaya ikan bandeng sebagai usaha pokok, bukan hanya sampingan, katanya.
Sulteng memiliki ribuan hektare tambak ikan bandeng, namun produksinya sangat minim sebab petambak tidak mengurusnya secara intensif. Setelah bebit ikan ditebar, tambak ditinggalkan untuk mencari pekerjaan lain, jadi hasilnya tidak maksimal, ujarnya.
Tim dari Bidang Perikanan Budidaya DKP Sulteng sedang turun ke lapangan untuk mendata petambak bandeng di dua daerah itu yang berminat untuk mengikuti program ini.
Kabid Perikanan Budidaya DKP Sulteng Sunarwoko mengemukakan bahwa pihaknya sudah menemukan sejumlah petambak di Kabupaten Donggala dengan luasan areal lima hektare yang akan mengikuti program ini.
"Kami masih mencari lima hektare lagi, dan setelah itu kami ke Kabupaten Parigi Moutong yang melakukan pendataan," ujarnya.
Proyek ini akan membantu petambak memperbaiki konstruksi tambak, memberikan bantuan bibit dan pakan serta memberikan pendampingan yang intensif akar tambak tersebut diusahakan secara intensif.
Dia optimis ikan bandeng kualitas super memiliki pasar yang bagus, apalagi DKP Sulteng saat ini telah memiliki unit usaha pembuatan ikan tanpa duri (tulang) dan mendapat sambutan yang baik di pasar lokal maupun luar daerah.