Kendari (Antara News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara, Hj Sitti Suleha, mengakui di Kendari sudah ada kenaikan harga sebagian bahan kebutuhan pokok, namun masih dalam batas wajar.
"Hasil pantauan di pasar-pasar tradisional, kenaikan harga kebutuhan pokok masih wajar, masih berada di bawah 10 persen," katanya di Kendari, Selasa.
Ia mencontohkan, harga telur ayam ras yang sebelum bulan Ramadhan harganya Rp35.000 per rak (30 biji), naik menjadi Rp37.000 per rak.
"Kenaikkan harga seperti ini, masih dalam batas yang wajar karena tidak sampai menimbulkan kepanikan bagi konsumen," katanya.
Sedangkan harga gula, terigu, beras dan berbagai kebutuhan lainnya kata dia, masih stabil, belum ada kenaikan.
"Harga gula di tingkat pengecer masih berkisar antara Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram, sedangkan beras kepala masih Rp6.500 hingga Rp7.000," katanya.
Menurut dia, ketersediaan bahan pangan di pasar-pasar tradisional maupun di pihak distributor, masih cukup tersedia.
"Belum ada gejala kebutuhan pokok yang stoknya langka. Untuk menjaga kestabilan ketersediaan bahan pangan tersebut, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) terus melakukan pemantauan di pasar-pasar," katanya.
Sebagai anggota Tim TPID, Suleha menjamin selama bulan Ramdhan hingga perayaan Lebaran stok pangan di daerah ini dalam kondisi aman.
Karena, menurut dia, sejak jauh hari, TPID sudah melakukan antisipasi, memperlancar arus distribusi barang yang masuk di daerah ini.