Kendari, (Antara News) - Harga daging sapi disemua pasar induk dan pasar tradisionaldi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, rata-rata naik dari Rp75.000 per kilogram naik hingga Rp90.000-Rp95.000 per kilogram menjelang bulan Suci Ramadhan.
Dari beberapa pedagang daging di pasar di Kota Kendari, Sabtu mengatakan, naiknya harga daging selain karena pasokan selama beberapa hari ini kurang dari rumah potong hewan disisi lain permintaan konsumen cukup besar.
"Saya melihat pasokan daging selama dua tiga hari ini sedikit menurun, dibanding beberapa hari sebelumnya. Mungkin juga karena faktor cuaca hujan yang beberapa hari ini turun sehingga dikuatirkan konsumen kurang yang membeli," kata Usman, penjual daging di pasar Bonggoeya.
Selain harga daging naik, juga beberapa kebutuhan sembako yang harganya ikut melonjak seperti telur ayam ras, ayam potong, bawang merah dan bawang putih.
Salah seorang pedagang sembako mengatakan, kenaikan harga sembako jelang puasa sudah menjadi hal biasa setiap tahun, sementara bagi konsumen pun sudah tidak kaget karena sudah menjadi tradisi.
"Hanya saja yang menjadi kebingunan bagi konsumen, kenaikan harga sembako itu sudah naik sebelum ada keputusan harga bahan bakar minyak (BBM) resmi dinaikkan," kata Ny Ati, ibu rumah tangga di Kelurahan Wundudopi Kecamatan Baruga itu.
Dampak lain sehingga para pedagang menaikkan harga sembako, karena pihak distributor menaikkan harga menyusul kenaikan biaya angkut dari daerah sentra produksi.
Hampir 75 persen kebutuhan sembako di Kota kendari dipasok dari luar daerah khususnya Sulawesi selatan dan Surabaya, sehingga begitu ada kenaikan BBM maka, langsung berpengaruh terhadap kenaikan ongkos pengiriman dari daerah produksi ke daerah konsumen.