Kendari (ANTARA News) - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjelang dan sesudah aksi demo mahasiswa terkait penolakan rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) berjalan lancar dan terkendali.
Pantauan ANATARA di Kendari, Selasa, sejak pagi hingga siang sore ini, hampir seluruh SPBU yang berada di poros jalan utama di Kota Kendari, dijaga aparat baik dari kepolisian maupun dari aparat TNI.
Setiap SPBU nampak dijaga antara 5-10 petugas dari kepolisian di luar dari TNI yang berpakaian preman.
Kapolresta Kendari, AKBP Yuyun Yudhantara mengatakan, penempatan personil di setiap SPBU sudah merupakan instruksi pusat dengan harapan untuk mengantisipasi, adanya penyusutan dari aksi demo mahasiswa yang menjurus pada tindakan anarkis.
"Yang pasti bahwa, aksi unjukrtasa mahasiswa terkait penolakan kenaikan BBM hari ini, tidak ada yang menjurus pada aksi pendudukan SPBU, kecuali saat para elemen mahasiswa itu berunjukrasa di gedung DPRD Sultra," kata Kapolres.
Salah seorang petugas SPBU, di bilanagan jalan Ahmad Yani, Udin mengatakan, pelayanan pembeli BBM masih berjalan secara normal, meskipun dalam suasana tetap waspada dan was-was disaat para pengunjuk rasa melintasi jalur utama di Kota Kendari.
"Terus terang setiap ada aksi demo, kami yang bertugas tetap merasa was-was apabila terjadi aksi demo yang menjurus pada tindakan anarkis," katanya.
Selain SPBU yang mendapat pengamanan yang ketat dari aparat kepolisian dan beberapa unsur TNI, sejumlah alat vital di Kota Kendari seperti Telkom, PLN, Kejaksaan Tinggi, Rumah Sakit dan kantor-kantor pelayanan masyarakat lainnya.
Bahkan sejumlah toko swalayan yang menjual bahan kebutuhan sehari-hari dan makanan siap saji waralaba dan KFC, juga mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian saat sebelum unjukrasa melintasi kawasan jalur utama. (Ant).