Kendari (ANTARA News) - Sebanyak 200 kepala keluarga (KK) nelayan Kota Baubau meperoleh bantuan 15 unit kapal penangkap ikan berkapasitas lima gross ton (GT) untuk meningkatkan produksi tangkapan mereka.
"Para nelayan yang diberi bantuan kapal itu terbagi dalam 20 kelompok, dan setiap kelompok yang beranggotakan 10 nelayan mendapatkan satu unit kapal yang dilengkapi peralatan tangkap berupa jaring," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau, Mohamad Judul di Kendari, Senin.
Menurut dia, bantuan 20 unit kapal tersebut bersumber dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sultra sebanyak 15 unit dan lima unit lainnya dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Baubau.
Judul tidak merinci total anggaran ke-20 unit kapal tangkap ikan tersebut, kecuali memperkirakan dana pengadaan sarana perikanan nelayan itu sekitar Rp1,5 miliar.
Menurut dia, bantuan kapal tersebut diberikan kepada para kelompok nelayan dalam bentuk hibah, namun tidak dapat dipindah-tangankan atau dijual kepada pihak lain.
"Bantuan kapal yang dilengkapi alat tangkap jaring ini tidak perlu dikembalikan, namun juga tidak boleh dipindah-tangankan atau dijual kepada pihak mana pun. Setiap kelompok nelayan bertanggung jawab dengan perawatan dan pengelolaan pendapatan dari hasil alat penangkap ikan itu," katanya.
Artinya, ujar Judul, seluruh pendapatan yang diperoleh para kelompok nelayan dari kapal ikan tersebut, sepenuhnya untuk kesejahteraan keluarga para nelayan penerima bantuan kapal tersebut.
Ia mengatakan, para nelayan yang memperoleh bantuan kapal tersebut tersebar di tiga kelurahan, yakni di Kelurahan Bonebone, Kelurahan Wameo dan Kelurahan Sulaa.
"Ketiga kelurahan itu merupakan kelurahan wilayah pesisir di Kota Baubau yang sebagian besar penduduknya hidup sebagai nelayan penangkap ikan," ujarnya.(Ant).