Kendari (ANTARA News) - Warga di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), memasuki bulan Ramadhan 1432 H, mulai kesulitan memperoleh bahan bakar jenis minyak tanah.
Pantauan di Kota Kendari, Selasa, beberapa konsumen menuturkan bahwa mereka telah berusaha membeli ke beberapa pangkalan maupun kios di wilayah tersebut namun stok minyak tanah di tempat itu kosong.
Biasanya warga setempat membeli jual minyak tanah di tingkat pangkalan di Kota Kendari deharga Rp3.200 per liter, sedangkan di tingkat pengecer maupun kios berkisar Rp4.500 hingga Rp5.200 per liter.
"Saya sudah keliling mencari minyak tanah sejak Senin petang (1/8) tetapi tidak ada sehingga harus memilih alternatif memasak dengan menggunakan bahan bakar arang kayu," kata ibu rumah tangga Hadidja (38).
Kesulitan minyak tanah tidak hanya terjadi di Kota Kendari tetapi di daerah laur kota yakni Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kabupaten Buton Utara.
Pemilik pangkalan minyak tanah di Kabupaten Konawe Rosdiana (31) mengatakan, warga berebut untuk mendapatkan jatah minyak tanah.
"Kami keteteran meladeni warga yang berebut umtuk mendapatkan minyak tanah. Jatah pangkalan sebanyak 1.600 liter tidak sampai satu jam sudah habis. Masih warga yang tidak kebagian walaupun dijatah empat liter per kepala keluarga," kata Rosdiana.
Ia mengimbau pemerintah dan Pertamina menyikapi kesulitan masyarakat memperoleh minyak tanah menjelang Idul Fitri 1432 H.
Warga Buton Utara La Wendo (28) mengatakan, bahan bakar minyak tanah dibutuhkan untuk lampu penerangan di rumah maupun mencari ikan.
"Pengguna kompor berbahan bakar minyak tanah untuk kebutuhan masak di wilayah ini masih tidak banyak. Umumnya warga menggunakan kayu bakar untuk pengganti minyak tanah," kata La Wendo.***5***
(T.S032/C/F002/F002) 02-08-2011 09:45:22