Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa ekonomi diberitakan oleh Kantor Berita ANTARA pada Rabu (22/1), mulai dari Bahlil tegaskan diskon 50 persen tarif listrik tidak diperpanjang hingga Bulog sebut butuh Rp57 triliun untuk penuhi target serapan beras.

 

Berikut rangkuman berita ekonomi kemarin yang layak disimak pagi ini.

1.Bahlil tegaskan diskon 50 persen tarif listrik tidak diperpanjang

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemberian diskon sebesar 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya sampai dengan 2.200 VA, tidak diperpanjang lebih dari dua bulan.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Menkeu: Kebijakan HGBT dongkrak penerimaan pajak hingga Rp65 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) yang diterapkan sejak 2020 berdampak positif terhadap penerimaan pajak, di mana catatannya naik dari Rp37,16 triliun pada 2020 menjadi Rp65,06 triliun pada 2023.

Baca berita selengkapnya di sini.

3.Kemenperin: Investasi pabrik AirTag Apple tak sampai 1 miliar dolar AS

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan nilai investasi pabrik AirTag Apple di Batam yang sebelumnya direncanakan sebesar 1 miliar dolar AS, ternyata hanya sebesar 200 juta dolar AS.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Menperin bidik industri beri kontribusi PDB 20,92 persen pada 2029

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan sektor perindustrian memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 20,92 persen pada tahun 2029 serta tumbuh 7,29 persen pada tahun ini.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Bulog sebut butuh Rp57 triliun untuk penuhi target serapan beras

Perum Bulog menyatakan butuh anggaran hingga Rp57 triliun untuk memenuhi target baru serapan beras yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 3 juta ton.

Baca berita selengkapnya di sini. 

 


Pewarta : Aji Cakti
Editor : Faidin
Copyright © ANTARA 2025