Kendari (ANTARA) - Sebanyak empat pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 tiba di lokasi debat kedua di salah satu hotel Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Jumat, (1/11) malam.
Pantauan ANTARA di lokasi debat kedua tersebut , pasangan calon nomor urut 2 Andi Sumangerukka-Hugua mendapat kesempatan pertama menyampaikan visi misi dan programnya dengan menggunakan kemeja lengan pendek celana cino dan kopiah hitam, disusul nomor urut 3 Lukman Abunawas-La Ode Ida untuk menyampaikan visi misinya dengan menggunakan kemeja lengan panjang kombinasi warna merah maroon dan hitam,
Kemudian, disusul lagi nomor urut 4 Tina Nur Alam-Ihsan Taufik Ridwan kompak mengenakan kemeja putih panjang dan celana hitam. Dan terakhir pasangan calon nomor urut 1 Ruksamin-Sjafei Kahar mengenakan pakaian adat warna hitam dengan songkok berbentuk kerucut.
Selain itu, para pendukung empat paslon cagub-cawagub tersebut tampak mengenakan atribut yang merepresentasikan masing-masing dukungan mereka. Dan juga terdengar nyanyian yel-yel bersorak sorai mengiringi kedatangan cagub-cawagub itu.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra, menggelar debat kedua peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Pilkada Sultra di salah satu hotel Kolaka, Jumat malam.
Ketua KPU Sultra, Asril, di Kolaka, mengatakan bahwa pada debat kedua cagub-cawagub tersebut bertemakan "Kesejahteraan, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Infrastruktur yang Berkualitas".
" Jadi, tema besar tadi itu dijadikan menjadi dua sub tema yaitu yang pertama adalah peningkatan SDM untuk kesejahteraan masyarakat Sultra. Kemudian, infrastruktur berkualitas dalam rangka kesejahteraan masyarakat Sultra," katanya.
Asril menyebutkan bahwa pada debat kedua tersebut melibatkan tujuh panelis yaitu Prof Muhammad Zamrun Firihu Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari danProf La Niampe Pakar Filologi (Naskah Kuno) dan Tim Penyusun Strategi Kebudayaan Indonesia yang juga Dosen UHO.
Kemudian, Prof Buyung Sarita Pakar Institusi Keuangan dan Dosen UHO. Selanjutnya Prof Sartiah selaku Pakar Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dan Dr. Abdul Kadir seorang pakar Manajemen Pendidikan sekaligus Dosen di Pascasarjana IAIN Kendari.
"Serta, Dr.Sahrina Safiuddin selaku pakar Hukum Sumber Daya Alam sekaligus Dosen UHO Kendari, dan Dr. Sofyan Sjaf pakar Sosiologi Pembangunan Desa yang juga Dosen Institut Pertanian Bogor," ujarnya.
Sebelumnya, KPU Sultra telah menggelar debat pertama yang dilaksanakan di Kota Bau-Bau pada sabtu (19/10) malam dengan tema "Pendidikan, Kesehatan dan Pelayanan Publik yang Inklusif".
"Sedangkan untuk debat ketiga cagub-cawagub Pilkada Sultra dijadwalkan kembali pada 23 November 2024 di Kota Kendari mendatang," ucap Asril.
Pantauan ANTARA di lokasi debat kedua tersebut , pasangan calon nomor urut 2 Andi Sumangerukka-Hugua mendapat kesempatan pertama menyampaikan visi misi dan programnya dengan menggunakan kemeja lengan pendek celana cino dan kopiah hitam, disusul nomor urut 3 Lukman Abunawas-La Ode Ida untuk menyampaikan visi misinya dengan menggunakan kemeja lengan panjang kombinasi warna merah maroon dan hitam,
Kemudian, disusul lagi nomor urut 4 Tina Nur Alam-Ihsan Taufik Ridwan kompak mengenakan kemeja putih panjang dan celana hitam. Dan terakhir pasangan calon nomor urut 1 Ruksamin-Sjafei Kahar mengenakan pakaian adat warna hitam dengan songkok berbentuk kerucut.
Selain itu, para pendukung empat paslon cagub-cawagub tersebut tampak mengenakan atribut yang merepresentasikan masing-masing dukungan mereka. Dan juga terdengar nyanyian yel-yel bersorak sorai mengiringi kedatangan cagub-cawagub itu.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra, menggelar debat kedua peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Pilkada Sultra di salah satu hotel Kolaka, Jumat malam.
Ketua KPU Sultra, Asril, di Kolaka, mengatakan bahwa pada debat kedua cagub-cawagub tersebut bertemakan "Kesejahteraan, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Infrastruktur yang Berkualitas".
" Jadi, tema besar tadi itu dijadikan menjadi dua sub tema yaitu yang pertama adalah peningkatan SDM untuk kesejahteraan masyarakat Sultra. Kemudian, infrastruktur berkualitas dalam rangka kesejahteraan masyarakat Sultra," katanya.
Asril menyebutkan bahwa pada debat kedua tersebut melibatkan tujuh panelis yaitu Prof Muhammad Zamrun Firihu Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari danProf La Niampe Pakar Filologi (Naskah Kuno) dan Tim Penyusun Strategi Kebudayaan Indonesia yang juga Dosen UHO.
Kemudian, Prof Buyung Sarita Pakar Institusi Keuangan dan Dosen UHO. Selanjutnya Prof Sartiah selaku Pakar Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dan Dr. Abdul Kadir seorang pakar Manajemen Pendidikan sekaligus Dosen di Pascasarjana IAIN Kendari.
"Serta, Dr.Sahrina Safiuddin selaku pakar Hukum Sumber Daya Alam sekaligus Dosen UHO Kendari, dan Dr. Sofyan Sjaf pakar Sosiologi Pembangunan Desa yang juga Dosen Institut Pertanian Bogor," ujarnya.
Sebelumnya, KPU Sultra telah menggelar debat pertama yang dilaksanakan di Kota Bau-Bau pada sabtu (19/10) malam dengan tema "Pendidikan, Kesehatan dan Pelayanan Publik yang Inklusif".
"Sedangkan untuk debat ketiga cagub-cawagub Pilkada Sultra dijadwalkan kembali pada 23 November 2024 di Kota Kendari mendatang," ucap Asril.