Jakarta (ANTARA) - Kapal perang Republik Indonesia KRI Sultan Iskandar Muda-367, helikopter AS565 MBe Panther HS-1306, dan prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL latihan fase laut di Laut Jawa sejak pekan lalu sampai dengan Kamis.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan rangkaian latihan itu merupakan bagian dari latihan pratugas untuk prajurit TNI AL yang bakal bertugas bersama Maritime Task Force (MTF) Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Dalam rangkaian itu, heli AS565 MBe Panther HS-1306 yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL menjalankan sejumlah materi latihan, yang mencakup pendaratan lintas kapal (cross-deck exercise) dari KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) ke KRI Sultan Hasanuddin-366 dan sebaliknya, kemudian evakuasi medis udara, terbang malam, dan angkut dan kirim barang atau orang dari geladak kapal ke helikopter (vertical replenishment).
Komandan Wing (Danwing) Udara 2 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan TNI AL, menjelaskan keseluruhan materi itu merupakan kompetensi yang wajib dikuasai oleh para pilot dan kru udara (aircrew) yang bakal bertugas bersama Satgas MTF di Lebanon pada 2025.
Beberapa hari sebelumnya, KRI SIM-367 pada Selasa (29/10) juga mengikuti sejumlah materi latihan, yang mencakup latihan pengecekan komunikasi (commcheck), peperangan anti-udara (ADEX 470), cross-deck landing, evakuasi medis (medevac), latihan peperangan antipermukaan (SURFEX 991, 992, dan 995), latihan penanggulangan kerusakan (DCEX), latihan terbang malam untuk helikopter (Night Flyex), EWX 207 (RENTEX), latihan komunikasi sandi morse menggunakan cahaya (FLASHEX), latihan embarkasi (BOARDEX), latihan penembakan senjata kapal (GUNNEX), latihan mengirimkan logistik/isi bahan bakar antarkapal (RAS mailbag), dan vertical replenishment.
Dalam rangkaian latihan itu, KRI SIM-367 berlatih bersama KRI Sultan Hasanuddin, yang merupakan bagian dari Satuan Kapal Eskorta Komando Armada II TNI AL.
Satgas MTF TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P/UNIFIL sebelumnya juga mengikuti rangkaian latihan fase pangkalan (harbour phase) yang mencakup helo operation, COE inspection, negosiasi dan penutupan jalan, damage control, VIP visit, medical handling, conduct discipline team, media handling, medal parade, dan transfer of authority.
Komandan KRI SIM-367 Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, yang juga bertindak sebagai Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL menjelaskan rangkaian latihan itu bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan prajurit dan mengasah naluri tempur yang nantinya berguna saat mereka bertugas di daerah operasi.
Pasukan TNI AL yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL dijadwalkan berlayar dengan KRI Sultan Iskandar Muda-367 ke Pelabuhan Beirut, Lebanon pada Desember 2024.
Satgas MTF yang saat ini dipersiapkan oleh TNI AL itu terdiri atas prajurit TNI AL dari pengawak kapal perang, perwira penerbang, perwira penerangan, perwira psikologi, perwira bidang intelijen, perwira kesehatan, prajurit dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan penyelam.
Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL itu akan melanjutkan tugas Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL yang saat ini masih bertugas bersama KRI Diponegoro-365 di Beirut, Lebanon.
Dari markas Koarmada II, Surabaya, KRI Sultan Iskandar Muda nantinya berlayar ke Jakarta, kemudian ke Batam, Sri Lanka, Oman, Mesir, dan tiba di tujuan Beirut, Lebanon.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan rangkaian latihan itu merupakan bagian dari latihan pratugas untuk prajurit TNI AL yang bakal bertugas bersama Maritime Task Force (MTF) Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Dalam rangkaian itu, heli AS565 MBe Panther HS-1306 yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL menjalankan sejumlah materi latihan, yang mencakup pendaratan lintas kapal (cross-deck exercise) dari KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) ke KRI Sultan Hasanuddin-366 dan sebaliknya, kemudian evakuasi medis udara, terbang malam, dan angkut dan kirim barang atau orang dari geladak kapal ke helikopter (vertical replenishment).
Komandan Wing (Danwing) Udara 2 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan TNI AL, menjelaskan keseluruhan materi itu merupakan kompetensi yang wajib dikuasai oleh para pilot dan kru udara (aircrew) yang bakal bertugas bersama Satgas MTF di Lebanon pada 2025.
Beberapa hari sebelumnya, KRI SIM-367 pada Selasa (29/10) juga mengikuti sejumlah materi latihan, yang mencakup latihan pengecekan komunikasi (commcheck), peperangan anti-udara (ADEX 470), cross-deck landing, evakuasi medis (medevac), latihan peperangan antipermukaan (SURFEX 991, 992, dan 995), latihan penanggulangan kerusakan (DCEX), latihan terbang malam untuk helikopter (Night Flyex), EWX 207 (RENTEX), latihan komunikasi sandi morse menggunakan cahaya (FLASHEX), latihan embarkasi (BOARDEX), latihan penembakan senjata kapal (GUNNEX), latihan mengirimkan logistik/isi bahan bakar antarkapal (RAS mailbag), dan vertical replenishment.
Dalam rangkaian latihan itu, KRI SIM-367 berlatih bersama KRI Sultan Hasanuddin, yang merupakan bagian dari Satuan Kapal Eskorta Komando Armada II TNI AL.
Satgas MTF TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P/UNIFIL sebelumnya juga mengikuti rangkaian latihan fase pangkalan (harbour phase) yang mencakup helo operation, COE inspection, negosiasi dan penutupan jalan, damage control, VIP visit, medical handling, conduct discipline team, media handling, medal parade, dan transfer of authority.
Komandan KRI SIM-367 Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, yang juga bertindak sebagai Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL menjelaskan rangkaian latihan itu bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan prajurit dan mengasah naluri tempur yang nantinya berguna saat mereka bertugas di daerah operasi.
Pasukan TNI AL yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL dijadwalkan berlayar dengan KRI Sultan Iskandar Muda-367 ke Pelabuhan Beirut, Lebanon pada Desember 2024.
Satgas MTF yang saat ini dipersiapkan oleh TNI AL itu terdiri atas prajurit TNI AL dari pengawak kapal perang, perwira penerbang, perwira penerangan, perwira psikologi, perwira bidang intelijen, perwira kesehatan, prajurit dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan penyelam.
Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL itu akan melanjutkan tugas Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL yang saat ini masih bertugas bersama KRI Diponegoro-365 di Beirut, Lebanon.
Dari markas Koarmada II, Surabaya, KRI Sultan Iskandar Muda nantinya berlayar ke Jakarta, kemudian ke Batam, Sri Lanka, Oman, Mesir, dan tiba di tujuan Beirut, Lebanon.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.