Kendari (ANTARA) - Ratusan bungkus hasil pertanian selada hidroponik Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari habis diborong distributor rumah makan dan perusahaan pertambangan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Lapas Kelas IIA Kendari Herman Mulawarman saat ditemui di Kendari, Selasa mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi WBP yang melaksanakan program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas II Kendari. Sebab, selada hidroponik hasil budidaya mereka berhasil menarik minat pembeli.
"Seluruh hasil panen WBP diborong oleh distributor," katanya.
Dia menyebutkan bahwa yang menarik para peminat untuk memborong selada hidroponik hasil pertanian WBP Lapas Kendari itu tentunya dikarenakan kualitas selada yang sangat baik.
Bahkan, tak tanggung-tanggung para distributor langsung memborong habis keseluruhan selada itu.
"Seluruh hasil panen selada sebanyak 200 bungkus diborong oleh distributor dan akan dipasarkan diberbagai rumah makan atau perusahaan pertambangan," ujarnya.
Herman Mulawarman mengungkapkan bahwa hasil dari penjualan selada hidroponik WBP tersebut akan dikelola langsung oleh jajaran Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Kendari, yang nantinya akan digunakan untuk pembayaran di Pendapatan Negara Bukan Pajak atau PNBP.
"Sebagian dari hasil penjualan itu juga nantinya akan disalurkan kepada para WBP yang terlibat langsung dalam kegiatan pertanian hidroponik itu," ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa program budidaya selada hidroponik ini merupakan salah satu upaya Lapas Kelas IIA Kendari untuk memberikan keterampilan kepada WBP, dengan harapan setelah bebas atau keluar dari Lapas Kendari nanti, WBP dapat memanfaatkan keterampilan yang telah diperoleh untuk memulai usaha mandiri.
"Mudah-mudahan dengan keterampilan yang mereka dapatkan selama menjalani hukuman di dalam Lapas itu bisa menjadi bekal mereka untuk kembali menjalankan hidup dengan positif nanti," harap Herman Mulawarman.
Kepala Lapas Kelas IIA Kendari Herman Mulawarman saat ditemui di Kendari, Selasa mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi WBP yang melaksanakan program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas II Kendari. Sebab, selada hidroponik hasil budidaya mereka berhasil menarik minat pembeli.
"Seluruh hasil panen WBP diborong oleh distributor," katanya.
Dia menyebutkan bahwa yang menarik para peminat untuk memborong selada hidroponik hasil pertanian WBP Lapas Kendari itu tentunya dikarenakan kualitas selada yang sangat baik.
Bahkan, tak tanggung-tanggung para distributor langsung memborong habis keseluruhan selada itu.
"Seluruh hasil panen selada sebanyak 200 bungkus diborong oleh distributor dan akan dipasarkan diberbagai rumah makan atau perusahaan pertambangan," ujarnya.
Herman Mulawarman mengungkapkan bahwa hasil dari penjualan selada hidroponik WBP tersebut akan dikelola langsung oleh jajaran Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Kendari, yang nantinya akan digunakan untuk pembayaran di Pendapatan Negara Bukan Pajak atau PNBP.
"Sebagian dari hasil penjualan itu juga nantinya akan disalurkan kepada para WBP yang terlibat langsung dalam kegiatan pertanian hidroponik itu," ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa program budidaya selada hidroponik ini merupakan salah satu upaya Lapas Kelas IIA Kendari untuk memberikan keterampilan kepada WBP, dengan harapan setelah bebas atau keluar dari Lapas Kendari nanti, WBP dapat memanfaatkan keterampilan yang telah diperoleh untuk memulai usaha mandiri.
"Mudah-mudahan dengan keterampilan yang mereka dapatkan selama menjalani hukuman di dalam Lapas itu bisa menjadi bekal mereka untuk kembali menjalankan hidup dengan positif nanti," harap Herman Mulawarman.