Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari menurunkan tim penyelamat untuk mengevakuasi 27 penumpang Kapal Motor Faisan Hasril yang mengalami mati mesin di Perairan Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Selasa malam, mengatakan peristiwa tersebut pertama kali diinformasikan oleh salah seorang penumpang kapal bernama Diana pada pukul 18.50 Wita.
"Kami menerima informasi telah terjadi kecelakaan kapal, yakni KM Faisan Hasril dengan 27 penumpang yang mengalami mati mesin di Perairan Labengki," kata dia.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya memberangkatkan Tim Penyelamat Basarnas Kendari dengan menggunakan KN SAR Pacitan ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh lokasi kejadian dengan Dermaga Basarnas Kendari sekitar 38 mil laut," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi penyelamatan tersebut dilakukan dengan kondisi cuaca hujan ringan dan kecepatan angin 19 kilometer per jam dari arah tenggara serta tinggi gelombang sekitar 1-1,5 meter.
"Beberapa alat yang digunakan dalam operasi tersebut, antara lain mobil penyelamat, ambulans, KN SAR Pacitan, peralatan SAR medis, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," ujar dia.
Ia menjelaskan peristiwa kecelakaan kapal tersebut bermula saat kapal penumpang KM Faisan Hasril GT 145 berangkat dari Pulau Kaleroang, Sulawesi Tengah (Sulteng), menuju ke Kota Kendari. Namun, sekitar pukul 17.00 Wita, kapal mengalami mati mesin di sekitar Perairan Labengki, sehingga membutuhkan bantuan SAR.
"Saat ini masih proses penyelamatan oleh Tim Penyelamat Basarnas Kendari," demikian Aminuddin.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Selasa malam, mengatakan peristiwa tersebut pertama kali diinformasikan oleh salah seorang penumpang kapal bernama Diana pada pukul 18.50 Wita.
"Kami menerima informasi telah terjadi kecelakaan kapal, yakni KM Faisan Hasril dengan 27 penumpang yang mengalami mati mesin di Perairan Labengki," kata dia.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya memberangkatkan Tim Penyelamat Basarnas Kendari dengan menggunakan KN SAR Pacitan ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh lokasi kejadian dengan Dermaga Basarnas Kendari sekitar 38 mil laut," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi penyelamatan tersebut dilakukan dengan kondisi cuaca hujan ringan dan kecepatan angin 19 kilometer per jam dari arah tenggara serta tinggi gelombang sekitar 1-1,5 meter.
"Beberapa alat yang digunakan dalam operasi tersebut, antara lain mobil penyelamat, ambulans, KN SAR Pacitan, peralatan SAR medis, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," ujar dia.
Ia menjelaskan peristiwa kecelakaan kapal tersebut bermula saat kapal penumpang KM Faisan Hasril GT 145 berangkat dari Pulau Kaleroang, Sulawesi Tengah (Sulteng), menuju ke Kota Kendari. Namun, sekitar pukul 17.00 Wita, kapal mengalami mati mesin di sekitar Perairan Labengki, sehingga membutuhkan bantuan SAR.
"Saat ini masih proses penyelamatan oleh Tim Penyelamat Basarnas Kendari," demikian Aminuddin.