Kendari (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melepas sebanyak 1.110 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan di masyarakat.
Rektor IAIN Kendari, Prof Husain Insawan, di Kendari, Selasa mengatakan bahwa KKN ini merupakan kegiatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama kuliah di kampus IAIN Kendari untuk diterapkan kepada masyarakat.
"Kegiatan KKN menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan menunjukkan empati serta kepedulian terhadap isu-isu peningkatan kapasitas masyarakat. Kemudian, pengetahuan dan pengalaman selama di kampus juga dapat menjadi bekal untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat," katanya.
Husain menambahkan, kehadiran mahasiswa KKN IAIN Kendari dapat membantu masyarakat lokal untuk melahirkan, membuat, atau memproduk sesuatu yang dapat meningkatkan taraf kehidupan mereka.
"Harapan kami, untuk mahasiswa KKN IAIN Kendari bisa menghasilkan suatu produk dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia lokal. Misalnya produk itu seperti kelapa yang bisa di buat menjadi Virgin Coconut Oil (VCO), arang sebagai bahan bakar, briket, dan krupuk dari pelepah pisang," ujarnya.
Sementara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Kendari, Abdul Kadir, mengatakan untuk mewujudkan output KKN yang berkualitas pihaknya telah membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang metode pengabdian berbasis Asset Based Community Development (ABCD).
Dimana, metode pengabdian yang berfokus pada pemanfaatan kekuatan dan aset masyarakat desa atau kelurahan seperti sumber daya alam, pengetahuan, keterampilan dan jaringan sosial untuk memperbaiki kehidupan mereka.
"Metode ini dinilai sangat tepat menjadi acuan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian agar lebih terarah dan terukur baik secara sosial maupun ekonomi,” katanya.
Ia berpesan, bahwa program kegiatan mahasiswa harus berorientasi sesuai dengan karakteristik wilayah dan sosial masyarakat di lokasi KKN masing-masing. Berikan yang terbaik untuk masyarakat, jadilah peserta teladan, dan jaga nama baik IAIN Kendari dimanapun kalian berada.
"Seperti kegiatan yang dilakukan yakni pembentukan kelompok usaha ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, promo wisata lokal, digitalisasi layanan desa, smart market produk lokal, dan lainnya,” katanya.
Diketahui, KKN Reguler IAIN Kendari akan diberangkatkan secara berangsur mulai tanggal 3 Juli - 18 Agustus 2024 di tiga kabupaten diantaranya Wakatobi, Konawe Utara, dan Konawe dengan jumlah sebanyak 1.097 orang.
Kemudian KKN Nusantara dimulai tanggal 15 Juli – 31 Agustus di Kuningan Jawa Barat tiga orang, dan KKN Kerjasama sebanyak 10 orang di Malili Sulawesi Selatan yang saat ini masih menunggu jadwal dari LPPM IAIN Palopo selaku tuan rumah pelaksana kegiatan.
Rektor IAIN Kendari, Prof Husain Insawan, di Kendari, Selasa mengatakan bahwa KKN ini merupakan kegiatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama kuliah di kampus IAIN Kendari untuk diterapkan kepada masyarakat.
"Kegiatan KKN menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan menunjukkan empati serta kepedulian terhadap isu-isu peningkatan kapasitas masyarakat. Kemudian, pengetahuan dan pengalaman selama di kampus juga dapat menjadi bekal untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat," katanya.
Husain menambahkan, kehadiran mahasiswa KKN IAIN Kendari dapat membantu masyarakat lokal untuk melahirkan, membuat, atau memproduk sesuatu yang dapat meningkatkan taraf kehidupan mereka.
"Harapan kami, untuk mahasiswa KKN IAIN Kendari bisa menghasilkan suatu produk dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia lokal. Misalnya produk itu seperti kelapa yang bisa di buat menjadi Virgin Coconut Oil (VCO), arang sebagai bahan bakar, briket, dan krupuk dari pelepah pisang," ujarnya.
Sementara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Kendari, Abdul Kadir, mengatakan untuk mewujudkan output KKN yang berkualitas pihaknya telah membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang metode pengabdian berbasis Asset Based Community Development (ABCD).
Dimana, metode pengabdian yang berfokus pada pemanfaatan kekuatan dan aset masyarakat desa atau kelurahan seperti sumber daya alam, pengetahuan, keterampilan dan jaringan sosial untuk memperbaiki kehidupan mereka.
"Metode ini dinilai sangat tepat menjadi acuan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian agar lebih terarah dan terukur baik secara sosial maupun ekonomi,” katanya.
Ia berpesan, bahwa program kegiatan mahasiswa harus berorientasi sesuai dengan karakteristik wilayah dan sosial masyarakat di lokasi KKN masing-masing. Berikan yang terbaik untuk masyarakat, jadilah peserta teladan, dan jaga nama baik IAIN Kendari dimanapun kalian berada.
"Seperti kegiatan yang dilakukan yakni pembentukan kelompok usaha ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, promo wisata lokal, digitalisasi layanan desa, smart market produk lokal, dan lainnya,” katanya.
Diketahui, KKN Reguler IAIN Kendari akan diberangkatkan secara berangsur mulai tanggal 3 Juli - 18 Agustus 2024 di tiga kabupaten diantaranya Wakatobi, Konawe Utara, dan Konawe dengan jumlah sebanyak 1.097 orang.
Kemudian KKN Nusantara dimulai tanggal 15 Juli – 31 Agustus di Kuningan Jawa Barat tiga orang, dan KKN Kerjasama sebanyak 10 orang di Malili Sulawesi Selatan yang saat ini masih menunggu jadwal dari LPPM IAIN Palopo selaku tuan rumah pelaksana kegiatan.