Kendari (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpussip) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara memfasilitasi masyarakat memanfaatkan sampah anorganik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.

Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Kota Kendari, Arniaty, di Kendari, Jumat, mengatakan, pendampingan terhadap masyarakat dalam hal pemanfaatan sampah anorganik merupakan inisiasi dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

“Jadi program TPBIS ini ada banyak macamnya dan salah satunya adalah pemanfaatan limbah anorganik yang sulit untuk terurai di tanah menjadi produk kreatif,” katanya.

Arniaty menuturkan awal mula tercetusnya ide memberi pendampingan untuk pemanfaatan sampah anorganik adalah saat mengunjungi salah satu lokasi perpustakaan bunda literasi di Kota Kendari dan menemukan begitu banyak limbah tekstil sisa pembuatan gorden yang sudah tidak terpakai.

“Setelah melihat limbah yang begitu banyak, tercetuslah ide membuat bank sampah sebagai lokasi penampungan sampah plastik dan sisa kain yang ada guna memfasilitasi puluhan ibu-ibu untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitasnya,” katanya.

Selain itu, menurut salah satu pelaku kreatif Ida, hingga saat ini sudah banyak produk dari pemanfaatan sampah kreatif menjadi produk daur ulang seperti lap kaki, tempat tisu, meja, sendal rumah, keranjang pakaian, tas, dan dompet yang dijual dengan harga kisaran Rp10 ribu hingga Rp150 ribu.

Ia menambahkan, langkah selanjutnya yang dilakukan ialah memikirkan bagaimana menemukan pasar yang tepat bagi hasil kreativitas yang telah siap dipasarkan.

“Saat ini kami masih kesulitan melakukan pemasaran dan hanya mengandalkan kegiatan seperti pasar kreatif ataupun kegiatan pariwisata dan Dekranasda untuk memasarkan produk – produk yang sudah siap dipasarkan,” ujarnya.


Pewarta : Azis Senong/Andry Denisah
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024