Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memfokuskan pembenahan pascabanjir bandang yang melanda Kota Kendari pada Rabu (6/3) malam lalu.  

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Sabtu, mengatakan sangat prihatin dengan musibah yang menimpa daerah tersebut dan akan semaksimal mungkin melakukan pembersihan dari material lumpur yang masih bertebaran dimana-mana.  

“Data pasti dari kerusakan yang terjadi masih terus dihitung mulai dari rumah warga yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan agar selanjutnya akan memperbaiki tentunya secara bertahap dan uluran tangan,” kata Muhammad Yusup.

Menurutnya persoalan bencana adalah bukan hanya urusan pemerintah melalui pihak terkait tetapi merupakan urusan bersama semua pihak harus terlibat baik itu dari dunia usaha, Pemerintah, akademisi, dan media pun seperti demikian untuk sama-sama bekerja mencari jalan keluar menyelesaikan masalah kebencanaan yang terjadi di Kota Kendari.

“Untuk saat ini kita fokus mendata kerusakan-kerusakan yang terjadi mulai dari kerusakan, jumlah korban dan kerugian material, korban jiwa masih terus di data,” katanya.

Ia mengatakan tidak ada yang menginginkan bencana alam terjadi tetapi karena ini berbicara soal alam maka tidak ada yang bisa mengatur dan menduga karena ini semua adalah fenomena alam oleh karena itu kita harus jaga alam maka alam akan jaga kita.

Untuk itu, lanjutnya, proses pembenahan terhadap infrastruktur yang terdampak banjir nantinya akan disesuaikan dengan dana yang ada dan dilakukan secara bertahap.

Selain itu, Yusup juga berharap akan ada uluran tangan dari semua pihak dalam pembenahan infrastruktur terdampak banjir ini sebab bila hanya berharap dari dana APBD tentunya tidak akan cukup.

“Sekali lagi saya katakan bahwa uluran tangan dari pihak – pihak yang ada bisa membuat pemulihan dan pembenahan ini bisa berjalan dengan cepat dan lancar,” katanya.

 

Pewarta : Azis Senong/Andry Denisah
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024