Kendari, Sultra (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dikumpulkan sepanjang tahun 2023 mencapai Rp10,7 miliar atau 103,3 persen dari target.
Kepala KSOP Kelas II Kendari Capt Rahman saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,30 persen dari dari target telah ditentukan oleh pemerintah pusat, yakni sebesar Rp10,3 miliar.
"Untuk capaian kita sebesar Rp10,7 miliar, sedangkan target kita sebesar Rp10,3 miliar," kata Rahman.
Ia menyebutkan bahwa penyumbang PNBP di KSOP Kelas II Kendari didapat dari lima sektor, yakni pendapatan jasa dari kepelabuhanan, pendapatan jasa navigasi pelayaran, pendapatan jasa perkapalan dan kepelautan, pendapatan dari konsesi bidang transportasi, serta pendapatan jasa transportasi lainnya.
"Untuk pendapatan jasa kepelabuhanan sebesar Rp5,4 miliar, jasa navigasi pelayaran Rp1,4 miliar, jasa perkapalan dan kepelautan Rp1,4 miliar, konsesi bidang transportasi Rp2,3 miliar, dan pendapatan jasa transportasi lainnya sebesar Rp176,5 juta," ujarnya.
Rahman juga menyampaikan bahwa untuk tahun 2024 ini, pihaknya mengalami penurunan untuk jumlah PNBP dibanding dengan tahun 2023, dimana target saat ini menjadi sebesar Rp9,8 miliar.
"Jadi, ada penurunan dari segi target, tapi kami yakin itu akan lebih meningkat lagi," ucap Rahman.
Kantor KSOP Kelas II Kendari. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu hal yang diduga menjadi penyebab penurunan target PNBP untuk KSOP Kelas II Kendari tersebut, yakni karena sedikit kisruh yang terjadi diakibatkan oleh para tenaga kerja bongkar muat (TKBM) beberapa waktu lalu.
"Sehingga kapal-kapal sedikit yang masuk, sehingga penurunan ini langsung dari kantor pusat, bukan kami yang meminta, jadi dari pusat memang. Tapi saya yakin tahun ini bisa mencapai target tersebut, karena kita sudah ketahui bersama bahwa Kota Kendari sampai saat ini boleh dibilang sudah tenang, sudah normal, Insya Allah kemungkinan target PNBP itu bisa lebih naik lagi," jelasnya.
Rahman menambahkan bahwa untuk saat ini, pihaknya juga telah menerima permintaan pembuatan persetujuan alih muat (ship to ship/STS).
"Di STS itu nanti kapal-kapal besarnya akan datang di situ, karena tidak bisa langsung ke dermaga, harus melalui kapal-kapal dengan berlabuh di tengah laut, kami juga sudah pertanyakan, kemungkinan itu lebih 10 kapal akan datang setiap bulannya, dan hal itu tentunya akan menambah pemasukan PNBP di KSOP Kendari," tambah Rahman.
Kepala KSOP Kelas II Kendari Capt Rahman saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,30 persen dari dari target telah ditentukan oleh pemerintah pusat, yakni sebesar Rp10,3 miliar.
"Untuk capaian kita sebesar Rp10,7 miliar, sedangkan target kita sebesar Rp10,3 miliar," kata Rahman.
Ia menyebutkan bahwa penyumbang PNBP di KSOP Kelas II Kendari didapat dari lima sektor, yakni pendapatan jasa dari kepelabuhanan, pendapatan jasa navigasi pelayaran, pendapatan jasa perkapalan dan kepelautan, pendapatan dari konsesi bidang transportasi, serta pendapatan jasa transportasi lainnya.
"Untuk pendapatan jasa kepelabuhanan sebesar Rp5,4 miliar, jasa navigasi pelayaran Rp1,4 miliar, jasa perkapalan dan kepelautan Rp1,4 miliar, konsesi bidang transportasi Rp2,3 miliar, dan pendapatan jasa transportasi lainnya sebesar Rp176,5 juta," ujarnya.
Rahman juga menyampaikan bahwa untuk tahun 2024 ini, pihaknya mengalami penurunan untuk jumlah PNBP dibanding dengan tahun 2023, dimana target saat ini menjadi sebesar Rp9,8 miliar.
"Jadi, ada penurunan dari segi target, tapi kami yakin itu akan lebih meningkat lagi," ucap Rahman.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu hal yang diduga menjadi penyebab penurunan target PNBP untuk KSOP Kelas II Kendari tersebut, yakni karena sedikit kisruh yang terjadi diakibatkan oleh para tenaga kerja bongkar muat (TKBM) beberapa waktu lalu.
"Sehingga kapal-kapal sedikit yang masuk, sehingga penurunan ini langsung dari kantor pusat, bukan kami yang meminta, jadi dari pusat memang. Tapi saya yakin tahun ini bisa mencapai target tersebut, karena kita sudah ketahui bersama bahwa Kota Kendari sampai saat ini boleh dibilang sudah tenang, sudah normal, Insya Allah kemungkinan target PNBP itu bisa lebih naik lagi," jelasnya.
Rahman menambahkan bahwa untuk saat ini, pihaknya juga telah menerima permintaan pembuatan persetujuan alih muat (ship to ship/STS).
"Di STS itu nanti kapal-kapal besarnya akan datang di situ, karena tidak bisa langsung ke dermaga, harus melalui kapal-kapal dengan berlabuh di tengah laut, kami juga sudah pertanyakan, kemungkinan itu lebih 10 kapal akan datang setiap bulannya, dan hal itu tentunya akan menambah pemasukan PNBP di KSOP Kendari," tambah Rahman.