KENDARI (ANTARA) - Aksi penanaman sebanyak 2,7 juta bibit hortikultura berupa sayur mayur yang dilakukan secara serentak di SMA/SMK di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mulai dilakukan proses panen oleh para guru dan siswa.
"Alhamdulillah, saya dilaporkan Kadis Diknas bahwa penanaman sayur mayur secara serentak saat peringatan Hari Guru Nasional telah menunjukkan hasil. Hal ini membuktikan keseriusan kami, bukan hanya seremonial acara semata," kata Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sultra Komjen Pol (purn) Andap Budhi Revianto saat ditemui di Kendari, Senin.
Dia menyebutkan bahwa saat ini yang telah melakukan panen sayur mayur tersebut, yaitu di SMKN PP 5 Konawe, yang tercatat telah sebanyak empat kali panen buah tomat pada Februari 2024 ini.
"Pihak sekolah mengatakan, kalau hasil panennya itu sekitar 50 hingga 60 kilogram per satu kali panen," ujarnya.
Andap menyampaikan bahwa pihak sekolah menargetkan panen tomat yang akan berlangsung hingga April 2024 bisa mencapai 1,5 hingga 2 ton. Angka tersebut didasari penghitungan jumlah hasil panen setiap 2-3 hari sekali sejak bulan Februari hingga April 2024.
Pada kesempatan itu, Andap juga memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Sultra beserta ribuan guru dan siswa di Bumi Anoa. Sebab, kegiatan penanaman serentak itu merupakan salah satu bentuk komitmen pemprov dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sultra.
"Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, masyarakat dapat sejahtera, siswa kita juga dapat belajar dengan bebas dan merdeka,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra Yusmin menambahkan bahwa hal yang menarik dari penanaman bibit holtikultura berupa sayur mayur tersebut, pada bulan November 2023 lalu Sultra dalam kondisi kemarau berkepanjangan, hampir empat bulan tidak guyur hujan.
"Tapi atas izin Allah SWT dan doa-doa tulus seluruh pihak, Alhamdulillah kita dapat menuai hasil positifnya," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa penanaman serentak tersebut merupakan langkah untuk penanganan inflasi yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh Pemprov Sultra.
Yusmin menambahkan bahwa program tersebut digagas sejak beberapa bulan sebelumnya dengan perjuangan awal menggagas lokasi pertanian di wilayah ini terkendala irigasi dan sumber air. Namun, dengan bantuan banyak pihak termasuk Dinas Pertanian Provinsi, pihaknya bisa membantu pengadaan tiga unit sumur bor.
"Pengairan yang ada di Konawe, belum maksimal, kami berharap ada perhatian pemerintah Konawe agar ini bisa terlaksana. Tetapi, atas kerjasama dengan semua pihak termasuk kabupaten. Dinas Pertanian memberikan bantuan penggemburan tanah berupa ekskavator," tambah Yusmin.
"Alhamdulillah, saya dilaporkan Kadis Diknas bahwa penanaman sayur mayur secara serentak saat peringatan Hari Guru Nasional telah menunjukkan hasil. Hal ini membuktikan keseriusan kami, bukan hanya seremonial acara semata," kata Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sultra Komjen Pol (purn) Andap Budhi Revianto saat ditemui di Kendari, Senin.
Dia menyebutkan bahwa saat ini yang telah melakukan panen sayur mayur tersebut, yaitu di SMKN PP 5 Konawe, yang tercatat telah sebanyak empat kali panen buah tomat pada Februari 2024 ini.
"Pihak sekolah mengatakan, kalau hasil panennya itu sekitar 50 hingga 60 kilogram per satu kali panen," ujarnya.
Andap menyampaikan bahwa pihak sekolah menargetkan panen tomat yang akan berlangsung hingga April 2024 bisa mencapai 1,5 hingga 2 ton. Angka tersebut didasari penghitungan jumlah hasil panen setiap 2-3 hari sekali sejak bulan Februari hingga April 2024.
Pada kesempatan itu, Andap juga memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Sultra beserta ribuan guru dan siswa di Bumi Anoa. Sebab, kegiatan penanaman serentak itu merupakan salah satu bentuk komitmen pemprov dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sultra.
"Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, masyarakat dapat sejahtera, siswa kita juga dapat belajar dengan bebas dan merdeka,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra Yusmin menambahkan bahwa hal yang menarik dari penanaman bibit holtikultura berupa sayur mayur tersebut, pada bulan November 2023 lalu Sultra dalam kondisi kemarau berkepanjangan, hampir empat bulan tidak guyur hujan.
"Tapi atas izin Allah SWT dan doa-doa tulus seluruh pihak, Alhamdulillah kita dapat menuai hasil positifnya," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa penanaman serentak tersebut merupakan langkah untuk penanganan inflasi yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh Pemprov Sultra.
Yusmin menambahkan bahwa program tersebut digagas sejak beberapa bulan sebelumnya dengan perjuangan awal menggagas lokasi pertanian di wilayah ini terkendala irigasi dan sumber air. Namun, dengan bantuan banyak pihak termasuk Dinas Pertanian Provinsi, pihaknya bisa membantu pengadaan tiga unit sumur bor.
"Pengairan yang ada di Konawe, belum maksimal, kami berharap ada perhatian pemerintah Konawe agar ini bisa terlaksana. Tetapi, atas kerjasama dengan semua pihak termasuk kabupaten. Dinas Pertanian memberikan bantuan penggemburan tanah berupa ekskavator," tambah Yusmin.